Sabtu, 29 Maret 2014

[Sinopsis Anime] Sikitte Iina Yo Episode 2


The second chapter: 
The Flavor of Deep-Fried Chicken


Mei sedang berada di karaoke dengan Yamato dan lainnya, ia hanya makan dan mendengarkan orang2 bernyanyi. Saat Yamato mengajaknya menyanyi, ia langsung menyingkirkan microfonnya hingga terjatuh. Ia tidak tenang berada dekat Yamato karena asih memikirkan ciuman mereka.

Saat Mei pulang berjalan sendirian dari karaoke ia memikirkan kejadian saat ciuman bersama Yamato. Sepertinya ia memikirkannya sepanjang hari …


Flashback

Setelah Yamato mencium Mei, ia heran melihat wajah Mei yang memerah,”kau tahu kenapa aku melakukan(ciuman)nya, kan? Aku melakukannya untuk mengusirnya(stalker)”

“aku tahu!”,teriak Mei lalu memalingkan wajahnya,”aku tahu ….”

“jangan katakan bahwa itu adalah ciuman pertamamu …”Tanya Yamato, ia lalu meminta maaf.

“tidak apa2, kau tidak perlu meminta maaf!”

“tapi …”

“sudak kukatakan, tidak masalah!”teriak Mei.”sebenarnya, aku tidak yakin kau mau datang(menolong)”

“kenapa? apakah ada alasan buatku untuk tidak datang? Aku senang ketika kau menghubungiku. Aku bisa menolongmu. Bukankah kau membutuhkanku?”

“itu … aku, aku membutuhkanmu saat ini saja!”


Yamato tertawa mendengarnya,”’saat ini’, katamu? Bisakah aku menghubungimu nanti?”karena nomor Mei ada di daftar panggilan Yamato, jadi ia mempunyai nomor Mei sekarang. Mei tidak bisa berkata apa2. Kemudian Yamato memberikan setengah dari es cream yang ia beli kepada Mei.

Flashback end


Yamato mengejar Mei untuk mengajaknya pulang bersama. Saat Mei akan mebayar setengah harga es cream yang diberikan Yamato. 


Yamato menolaknya karena ia sudah mendapatkan ciuman pertama Mei. Karena malu Mei langsung melanjutkan jalannya dengan cepat  diikuti Yamato.

Aku tidak mengerti dirinya. Tapi, aku pikir aku akan mempercayainya.

Esok harinya.

Kurosawa adalah pria terpopuler di sekolah. Dibandingkan dengannya, aku tidak memiliki teman dan tidak popular. Tapi …



Saat sampai di sekolah, Mei dihampiri Asami teman dekat Yamato. Ia yang selalu diejek karena payudaranya yang besar diatas rata2. Tapi, Asami berusaha mengabaikannya dan selalu ceria. Ia mengajak Mei ke karaoke dan meberikan hadiah gantungan pasangan dengannya.


Saat mereka di kamar mandi, Asami bertanya apakah Mei menyukai Yamato? Apakah kalian ciuan? Atau yang lain … dengan tergagap Mei mengakui bahwa mereka berciuman sekali. Ternyata Asami telah menduganya, ia juga pernah berciuan dengan Yamato.


Mei dan Asami sedang berada di kafe. Mei memuji Asami yang bisa kuat dan tidak menangis ataupun marah saat diejek.

“aku tidak sperti itu, dan sebenarnya membuat frustrasi, tapi ada orang2 yang mengerti diriku dan mau berteman denganku. Laki2 selalu membicarakan tentang dadanya sejak SMP. Aku benci pergi ke sekolah karnanya.”Asami menceritakan saat Yamato menolongnya saat diejek oleh anak laki2 di kelasnya.” Dia (Yamato) selalu meikirkan orang lain, dan mencoba untuk menolong mereka. Bukankah dia luar biasa? Aku memiliki waktu yang berat hanya untuk menolong kepercayaan diriku.”

“asami-san, apakah kau menyukai Kurosawa-kun?”

“ya, dan ketika aku mengatakan padanya untuk menciumku, dia benar2 melakukannya. Tapi, itu adalah yang menyedihkan darinya, dia hanya mencium gadis2 walaupun dia tidak suka. Aku heran jika mempunyai perasaan untuk sseorang menghentikanmu dari mencium mereka … ada rumor bahwa dia mencium setiap cewek  imut di sekolah, kecuali satu orang. Seorang cewek bernama Arai, kelas B. rupanya mereka telah berpacaran sejak SMP.”

Malam harinya, Mei memikirkan kata2 Asami tentang cewek yang disukai Yamato.


Ia mendapat telephone dari Yamato untuk mengajaknya karaoke besok bersama teman dari kelas B. mendengar kelas B, langsung saja Mei menanyakan apakah Arai-san juga ikut?”aku dengar dia cinta pertamamu!?”

“ya, kenapa?” jawab Yamato santai.

“kabarnya bahwa kau mencium semua cewek di sekolah. Kau terlihat seperti kau mencium cewek yang kau mau, tapi kau tidak menciumnya (Arai). Aku heran jika kau sangat baik dengan cewek2 yang serius, dan tidak hanya bermain-main.”


Yamato tertawa mendengarnya,”mereka yakin apapun yang ingin mereka katakan. Itu hanya sebuah ciuman, tidak lebih. Jadi bagaiana dngan besok(karaoke)?”

“aku tidak ikut!” jawab Mei langsung memutuskan telephonnya.

XXX



Esok harinya, Mei mncari tahu cewek yang bernama Arai. Ia panasaran apakah Yamato masih menyukainya …
Aku tidak menyukainya. Walaupun dia telah minta maaf saat menciuku, dia melakukannya tanpa ijinku, tapi dia tidak ingin menciunya (Aria) … aku pikir dia(Arai) berharga baginya. Dia(Yamato) terlihat sangat seriu mengenai seseorang yang ia cintai. Maksudnya, semuanya kecuali untuk cewek yang tidak penting baginya.



Saat di kamar mandi, Mei mendngar cewek2 yang menjelek-jelekkan Asami. Karena mebela Asami, ia mendapatkan tamparan di pipinya.


Saat Yaato bertanya mengenai pipinya yang memerah, ia berbohong jika ia terpeleset. Yamato tak percaya, dan bertanya siapa yang melakukannya? Karena Mei menyangkalnya, Yamato tidak bertanya lagi dan eberikan sisa plester yang didapatnya dari Mei kemudian menempelkannya ke pipi Mei.
“aku spertinya mengerti kenapa kau membawa plester kemana-mana. Berhati-hatilah, orang akan khawatir jika mereka melihatmu luka seperti itu.”

“khawatir ….??”

“seperti aku.”jawab Yamato, membuat Mei tersipu.


Saat Asami melihat mereka dan menanyakan tentang pipi Mei. Yamato mengatakan jika Mei terpeleset agar tidak membuat Asami khawatir.


Waktu pelajaran olah raga dimulai, Nakanishi yang melihat sekeliling mencari Asami yang tidak hadir. Tidak sengaja ia trkena bola ke wajahnya.



Ternyata Asami berada di UKS bersama Mei. Keudian datang cewek2 yang memukul Mei dan kembali mengejek Asami. Nakanishi yang berjalan ke UKS karena terkena bola, tak sengaja mendengarkan perkataan mereka.

Asami akhirnya tahu jika luka Mei adalah karena membelanya.



Nakanishi masuk,”Hey, jangan menghinanya hanya karena kau berdada rata! Mempunyai dada besar lebih baik daripada tidak punya. Ereka adalah suber mimpi dan romantisme. Ada orang yang mengatakan, mereka sepurna ketika pas saat didalam telapak tangan. Tapi, aku suka yang besar, jadi sebenarnya, ukuran tidak penting …. Jika mereka bersama Asamichi!” Nakanishi mengatakannya dengan menggebu-gebu, kemudian hidungnya tiba2 mimisan.

Perkataan Nakanishi dianggap ikut menjelek-jelekkan Asami. Mei melihat Asami biasa tidak perduli tampak terluka. 


Karena menahan tangis, Asami berlari pergi. mei dan Nakanishi berusaha mengejarnya.

Nakanishi tampak bersalah telah membuat Asami menangis, dan hidungnya berdarah bukan karena memikirkan hal erotis. Tapi ia memang benar2 menyukai Asami. Ia tidak bermaksud menyakiti perasaannya.
Mei yang mendengar keluhan Nakanishi berkomentar,”orang tidak suka orang laing membicarakan tentang mereka.”

“kenapa? bukankah dia suka memiliki dada yang besar?”

“hanya kau yang berfikir begitu. Kau hanya melihatnya seperti yang kau inginkan dan berakhir mengganggunya. Dia tidak pernah marah. Tap, saat ini dia memperlihatkan emosinya. Mungkin, kau adalah seseorang yang dia peduli ….”

Nakanishi tersipu mendegarnya,”Tachibana, apa yang harus aku lakukan?”

“berbaik hatilah, mungkin.”



Nakanishi berlari ke ruang kelas menemui Asami. Ia meminta maaf karena telah mebuat Asami malu. “Tachibana juga  marah padanya. Aku bodoh dab tidak keren seperti Yamato. Tapi, aku masih memikirkanmu lebih dari orang lain. Aku menyukaimu. Itu … aku suka dada besar, tapi itu bukan alasan. Aku suka bagaimana kau tersenyum, bagaimana kau bersinar ketika kau senang. Bagaimana kau bersikap, suaramu … aku merasa senang setiap saat aku melihatmu. Aku suka semuanya tentangmu, lebih dari orang lain.”

XXX


saat waktu pulang sekolah, Yamato pergi ke kelas Mei untuk mencarinya dan Nakanishi. Terlihat jika Yamato sedih karena Mei tidak ada.

Mei sedang berada di rumahnya, ia tidak focus dalam pekerjaannya karena memikirkan Yamato.
Ia mendapatkan SMS dari Asami yang memberitahukan bahwa ia berpacaran dengan Nakanishi … dan mengatakan jika Nakanishi berterima kasih pada Mei.

XXX



Yamato keluar dari gedung karaoke, ia terlihat tak menikmati saat karaoke. Kemudian ia tersenyum melihat Mei mengintipnya dari balik tembok. Ia menghampiri Mei dan mengatainya stalker.
“aku bukan stalker”, bantah Mei,”aku hanya jalan2. Apakah kau sendirian?”Yamato mengiyakan,”aku mengerti, aku pikir kau bersamanya (Arai)”

“kenapa jika aku bersamanya?”

Mei jadi gugup,”bu, bukan apa2. Aku harus pulang sekarang!”


“kau terlihat sangat bernafsu!” kata Yamato yang semakin mendekat kearah Mei. Tiba2 ia memegang tangan Mei dan menciunya.



Mei marah dan mendorongnya menjauh,”lagi, kenapa kau menciumku saat ini? Katakana sebenarnya!”


“aku hanya merasa menyukainya.” Kata Yamato santai sambil tersenyum.

Tentu saja Mei semakin marah, ia mulai menangis,”jadi, kau akan mecium siapapun? Ada cewek yang akan sakit karenanya. Sebuah ciuman tanpa perasaan … tidak membuatku senang! Kau bodoh!!”


Yamato menciumnya lagi,” ini ciuman sambutan [kiss] ini karena kau imut [kiss].”

“apa? Apa maksudmu?”


“[kiss] ini karena aku perhatian tentangmu. [long kiss] dan ciuman ini untukmu. Apakah kau merasa perbedaannya? Mei, apakah kau menyukaiku?” tanya Yamato serius.

Menanyakan hal itu tiba2 ….

“aku akan benar2 menciummu[real kiss] jika kau tidak meberiku jawaban.”

aku bahagia ketika kau menyadariku dan mulai berbicara padaku.


“Hatiku sakit ketika aku memikirkanmu.”


“bukankah itu berarti, kau menyukaiku?”



Dan, dia menciumku yang sebenarnya [real kiss]…. Aku tidak terlalu peduli, sejak itu good seperti deep-fried chicken



Mei: kiss, kiss …
Marsmellon: huh, tikus besar?
Mei: a kiss to greet, a real kiss,,, I never knew that so many types of kisses existed.
Marsmellon mondar-mandir di belangan Mei: sangat banyak tikus besar!
Mei: But its important to express true feelings with them. I want to treasure these feelings.



Minggu, 23 Maret 2014

[Sinopsis J-Drama] Koibumi Boyori Episode 4



Diperlihatkan seorang gadis yang sdang bersantai di kamarnya sambil membaca komik. Dia bernama Hayakawa, gadis tomboy yang tak pernah meperdulikan penampilannya.

Narasi Hayakawa: “aku adalah tipe orang yang tidak peduli dengan percintaan.”


Letter 4 Love Letter Panic


Hayakawa berjalan menuju sekolah membawa gitar sambil mengeluh karena mengantuk. Tiba2 ada yang memitingnya dari belakang, dia adalah temannya Hayakawa yang juga membaa gitar di punggungnya. Gantian Hayakawa memiting tangan Miyamura untuk membalasnya. Miyamura mengatai bahwa Hayakawa tidak akan mendapatkan pacar jika berkelakuan seperti itu. Hayakawa tidak peduli, karena Miyamura juga belum punya pacar.

Ada dua gadis yang mendatangi Hayakawa, mereka berkata bahwa mereka  tidak sabar menunggu pertunjukan Hayakawa. Tentu saja Hayakawa tampak senang dan berterima kasih.

Aku sungguh puas dalam hidupku sekarang.


Di sekolah, saat Hayakawa mencari Miyamura, ia melihat temannya itu sedang mndengarkan musik dengan seorang gadis. Gosipnya Miyamura menyatakan cintanya kepada tingkat 12. Tampak di wajah Hayakawa semburat kesedihan. Ia berjalan meuju kelasnya sambil menunduk lesu.

Aku sungguh puas dalam hidupku sekarang. Tapi ….
Tiba2, aku merasa ingin menemukan cinta.



Ketika pulang sekolah, saat melihat lokernya Hayakawa menemukan sebuah surat di dalamnya. Ia terlihat sangat senang dan antusias mengetahuinya.



Aku bersungguh-sungguh. Aku menyukaimu.
Aku berfikir bahwa kau sangat cantik.
Kau adalah matahariku. Tolong … kenali aku.
Aku ingin menjadi mataharimu.

Ini adalah surat cinta! Tidak salah lagi, ini sebuah surat cinta!” pikir Hayakawwa antusias. ”kawai?atashi? pangeranku telah datang saat ia iihat tidak ada nama pengirimnya.”mungkin … dia ingin aku menemukannya?”Hayakawa menyimpulkan.”tunggu aku pangeranku. Aku pasti menemkanmu.”


Keesokan harinya, Hayakawa berdandan sebelum berangkat sekolah. Ia memakai make up adiknya. Saat adiknya mencari make upnya, ia heran karna tidak biasanya kakaknya itu berdandan. Hayakawa minta maaf telah memakainya tanpa ijin.

Begitulah. Dari sekarang, aku akan menemukan cinta.


Saat masuk kelas, Hayakawa menjadi pusat perhatian. Semuanya tampak tak mengenalinya. Hayakawa brjalan k bangkunya sambil melihat sekeliling mencari pemilik surat cinta yang ia dapat. Tak sengaja ia menabrak Miyamura dan menjatuhkan suratnya. Hayakaa kesal dan menyuruh Miyamura melihatjika bejalan. Miyamura yang awalnya tak mengnalinya, tapi saat mendengar suara Hayakawa ia tampak trkejut akan pubahan yang tiba2 darinya.

“kau …” Miyamura mendekatkan wajahnya,”terlihat sperti perempuan hari ini”.

Miyamura melihat surat yang dijatuhkan Hayakawa lalu mengambilnya, Hayakawa menyuruhkan mengembalikan padanya. Tapi Miyamura tidak mau dan ingin melihatnya. Hingga akhirnya merka kejar2an.


Mereka beada di atas gedung, Miyamura tertawa terbahak-bahak stlah membaca surat itu. Ia menganggap ada orang yang sedang mengerjai Hayakawa. Karena tidak menuliskan namanya. Apakah kau menganggapnya beneran?

"Tntu saja! Dia akhirnya di sini, laki2 yang menganggapnya cantik!” jawab Hayakawa tampak bebunga-bunga.

“apakah kau tahu apa itu cantik?”kata Miyamura yang tentu saja mebuat Hayakaa kesal,”aku merasa buruk untukmu. Tidak ada yang mmanggilmu cantik sebelumnya. Lihatlah ini, tulisannya jelek”.

“diam! musim semi telah tiba. Dan aku akan menemukannya. Pasti!”jawab Hayakawa, kemudian berjalan pergi.

“aku akan mencarinya untukmu!”teriak Miyamura. Hayakawa berbalik dan bingung kenapa ia membantunya. “aku hanya penasaran. Siapa laki ini yang memiliki selera yang buruk.

“Itu bukan urusanmu!”

“apa membosankan. Aku pikir kau gadis yang bebas.”

“aku akan mendedikasikan hidupku untuk cinta”.

XXX


Saat Hayakawa berada di kelas, temannya yang benama Ida-kun menghampirinya, ia menanyakan tentang Hayakawa yang terlihat bebeda.

kenapa? Dia tidak pernah berbicara padakuu sebelumnya.”pikir Hayakawa. “tidak ada apa2”jawab Hayakawa.

“baiklah. Tapi itu cantik.”puji Ida-kun.



 “Kawai?apakah ia bau saja mengatkan ’cantik’?. Mungkinkah dia … itu adalah Ida-kun?”pikir Hayakawa setelah mendengar kata cantik seperti di surat.

Ida-kun yang heran bertanya “ada apa?”


“ida-kun? Apakah itu kau? Surat itu …. Kau selalu meperhatikanku …”Tanya Hayakawa yang membuat Ida-kun keheranan.


Selama pelajaran, Hayakawa tidak focus mendengakan guru, ia hanya memperhatikan Ida-kun yang bangkunya di depan. Dalam catatannya bahkan menuliskan namanya di gambar paying cinta. Saat ia dianggil guru untuk mebacakan buku selanjutanya pun ia tak mendengar. Hingga bu guru berteriak mmanggilnya hngga ia tersadar dari lamunannya.


Hayakawa yang sedari tadi tidak mendengarkan pelajaran, tentu saja bingung bagian mana yang harus ia baca. Hingga Okuda-kun yang bangkunya di sbelahnya mmberitahukan halaman dan bagian mana yang seharusnya ia baca.



Mlihat kebaikan Okuda-kun, Hayakawa tampak senang. Apakah dia ....


Tiba waktu istirahat, Hayakawa berterima kasih pada Okuda-kun.
“oh, kau berhutang padaku.”jawab Okuda-kun santai.



“Okuda-kun, apakah kau memintaku nge-date?”Tanya Hayakawa sambil tesenyum ke-PD-an

Mendengar pertanyaan Hayakawa yang tak nyambung membuat Okuda-kun bingung sambil berlalu keluar ruang kelas.

Jadi itu bukan Ida-kun, lalu apakah Okuda-kun?”



Hayakwa bersama Miyamua di kantin. Miyamura yang baru saja mendengar cerita Hayakwa tertaa tebahak-bahak membuat Hayakawwa kesal.

“aku tidak tahu … siapa salah satu dari pangeranku?” Hayakaa binging sendiri meikirkannya.”siapa mnurutmu? Ida-kun atau Okuda-kun?” tanyanya pada Miyamura. Tapi Miyamura malah balik Tanya siapa yang menurut Hayaka pengirim surat itu? “aku Tanya karena aku tidak punya petunjuk.”

Karena Miyama tidak memberikan jawaban yang meyakinkan, Hayakawa jadi kesal karna telah bertanya padanya. Ia kemudian berjalan pergi.

“Aku pikir aku akan memberikanmu sebuah petunjuk”. Kata Miyamura yang mebuat Hayakawa tesenyum senang, petunjuk?. Miyamura mengisyaratkan agar Hayakawa duduk di dekatnya. Dengan antusias Hayakawa mendekat.

“pertama, Ida …tidak mungkin bahwa dia mengirimmu surat itu. Karena dia tidak masuk kemarin. Mbayangkan sesimpel itu tak tebayang olehmu.”

“tapi, aku tidak benar2 memikirkan tentang itu sampai aku mendapat surat, aku tidak bisa mempercayai ini …”.  Maksudnya, Hayakawa tidak pernah memikirkan yang terjadi di sekitarnya sebelum mendapatkan surat itu. Hayakawa tampak kecewa mengetahuinya. Kemudian, Hayakawa kembali bersemangat,”lalu itu pasti Okuda-kun.”


“dia lima besar dalam kaligrafi.”kata Miyamura. Lalu kenapa? Tanya Hayakawa.”tulisan di dalam surat itu buruk.”jelas Miyamura yang di-iyakan Hayakawa.”dia bukan si penulis sejak mendapat nilai tertinggi dalam kaligrafi.”

“mungkin dia memalsukan(tulisan)nya. Menulisnya karena tak sengaja.”

“bodoh. Tidak ada yang akan sengaja menulis sejelek itu.”(benar juga sih, mana ada yang enulis surat pada orang yang disukai dengan tulisan yang jelek). Penjelasan Miyamura menjadi Hayakawa kembali bersedih.”aku juga lima besar dalam kaligrafi, jadi itu tidak mungkin aku”,kata Miyamura, tapi Hayakawa tak menanggapinya.

“lalu …. Dimana kau, pangeranku?!”rengek Hayakawa frustasi.


Miyamura kesal,”Kau tidak akan menemukannya seperti ini. Jika kau lakukan, kau akan menjadi wanita tua.”

“tidak. Aku akan menemukannya.”jawab Hayakawa yakin. Tapi Miyamura tak percaya. Hingga mereka adu mulut.

“Apa yang akan kau lakukan ketika kau menemukannya?” Tanya Miyamura tiba2.”kau akan mengencaninya? Siapapun itu?”


Hayakawa yang awalnya bingung ditanya sperti itu tiba2 mengiyakan saja.”apa yang akan aku lakukan …?” pikir Hayakawa yang sebenarnya tak yakin.”aku tidak memikirkan tentang itu.”

XXX


Hayakawa bejalan sambil melihat-lihat sekitarnya, memikirkan mungkin saja orang yang berjalan melewatinya adalah pengiri surat itu.” Pengirimnya mungkin dia … atau dia . aku pikir aku bisa mencintai mereka”. Saking frustasinya dia brteriak,”diamana kau, pangeranku?!” tentu aja orang2 yang ada disekitanya heran melihatnya.


aku tidak tahu jika cintaku melihatku. Kemudian aku harus berbuat baik setiap waktu.” Hayakawa mulai brbuat baik pada pria di klasnya, buat Miyamura yang melhatnya jadi heran tk lupa sambil mengejeknya.


Saat Hayakawa sedang kebingungan, ia tiba2 terjatuh pingsan. Saat temannya memberitahukan pada siswa di kelas jika Hayakawa pingsan, semua pria yang pernah dikira si pengirim surat oleh Hayakawa langsung berdiri terkejut, lalu berlari menuju UKS.


Saat Hayakawa sadar, ia dibritahu bu guru yang menlongnya saat ia pingsan tadi jika dia hanya kuang tidur dan dperbolehkan pulang setlah sadar. Kemudian bu guru pergi meninggalkannya.


Saat Hayakawa membuka pintu UKS hendak keluar, ia melihat 4 orang yang dianggapnya si pengirim surat bertanya tentang kadaannya. Hayakawa yang bingung sekaligus terkejut tentunya, menutup pintunya kembali.


apakah mereka semua khawatir tentangku? Tidak, tidak mungkin … aku hanya menjadi bodoh. Atau, aku benar2 sepopuler itu?”Pikir Hayakawa kesenangan.


Hayakawa membuka kembali pintunya, ia terkejut karna Miyamura ada di depannya. Ia menggandeng tangan Hayakawa. Mengajaknya pergi. Hayakawa protes karena mungkin saja salah satu dari mereka adalah pangerannya.


Saat berhenti berlari. Hayakawa berkata bahwa ia yakin mereka datang karena khawatir. “Siapa sangka aku sepopuler itu. Jadi, banyak yang menungguku. Salah satu dari mrka pasti panganku.”

“bukan, baka. Bodoh.”

“lalu kenapa kau tetap memanggilku baka, baka, baka?”

“karena kau memasang wajah aneh!(memakai make up yang membuatnya cantik) Ayo, bertemu si pengirim surat itu.”

XXX


“kesalahan?” kata Hayakawa terkejut.

“dia tidak membalas atau apapun jadi aku mengirim surat lagi.”jelas si pengirim surat.

“dia salah mengira kau Meik Mitsuki.”timpal Miyamura.

“Meiki Mitsuki? Miss Seifuu (mungkin putri kecantikan di sekolah) tahun ini.”kata Hayakawa kecewa.

“aku pasti lupa untuk menulis namaku.”si pengirim surat jadi merasa bersalah saat melihat Hayakawa yang tampak sedih.

Miyamura memarahinya, dan menyuruh menulis namanya dan rang yang disukai di suratnya lain kali. Serta tulisannya buruk. Karna tidak enak si pengirim surat buru2 pergi.


“kesalahan?”,Hayakawa terduduk lemas.”surat cintaku yang pertama? Aku malu” ia mulai menangis, Miyaura yang melihatnya jadi tidak enak.” Aku pasti terlihat bodoh, jadi bersemangat tentangnya.”

“itu masalah dengan cinta”

“kenapa aku seperti ini?”

“kau tahu apa … bagaimana denganku, idiot yang telah menolong orang bodoh sepertimu selama ini?”Hayakawa bingung dengan perkataan Miyamura,”tidakkah kau merasakan cinta padaku?”Tanya Miyamura kikuk,”aku selalu memikirkan kebodohan dan keidiotanmu adalah bagian dari dirimu.”

“apa yang kau katakan?”



“itu … begitulah.”

“hey, Miyamura, apakah itu penyataan cinta?”

“terima kasih bahwa surat itu kesalahan. Aku yakin hanya aku seseorang dengan selera buuk.”

“tapi kau memiliki pacar”

“pacar?”

“jangan pura2. Aku melihat kalian. Kau terlihat akrab, mendngarkan music bersama di halaman gedung.”

“hmm, aku mengerti”

“apa?”

“jangan khawatir, aku menolaknya.”

’jangan khawathir?’ aku tidak mngerti. Kenapa aku harus khawatir? Knapa kau menolaknya? Dia sangat cantik.”

“aku tahu. Aku tidak seharusnya, kan?”

“Lalu kenapa?”

“aku tidak bisa berbuat apa2. Aku memiliki selera buruk atau apa, aku menyukai orang aneh.”

“aneh?”


Miyamura memencubut hidung Hayakawa, suasana jadi hening, kemudian Miyaura berkata bahwa ingus Hayakawa di jarinya. Meeka lagi2 perang mulut.

Seriuslah, paling tidak, pura2 baik ketika menyatakan cinta.”kata Hayakawa ngambek kemudian memalingkan wajahnya.


Miyamura jadi tidak enak, ia menghapus air mata Hayakwa dengan lengan jasnya.”apa yang kau rasakan? Apakah kau merasa … menyukaiku?”

Kau setidaknya memberiku sapu tangan, bodoh.”
“aku mengeringkannya secara natural”


Mereka bertengkar lagi. Hingga tiba2 Miyamura memeluk Hayakawa.
“apa yang kau lakukan? Lpaskan aku …lepaskan”.

“apakah kau bnar2 ingin aku melepaskannya?”Tanya Miyamura. Hayakawa hanya terdiam. Malu2 mau.

“istriku, ajahmu jadi memerah”canda Miyamura.

“tidak”

Mereka saling beargumen lagi …


Aku kira … aku tidak bisa menolak perasaannya jika dia memilihku.

Letter 4 The End