PART 1
Kembali dari waduk, Shi
On kembali ke rumah dengan lesu. Saat masuk ia melihat Hyung Joon diadapannya. Walau ia berkata baik2 saja, tapi diihat dari wajahnya Shi On tampak murung.
Saat Shi On duduk di
sofa, Hyung Joon muncul di sampingnya.
Ia mengeluarkan rekaman dari dalam tasnya berisi pengakuan Ketua Choi. Saat Shi
On menyalakannya terdengar suara Ketua Choi, “Ya, aku membunuhnya. Tapi aku
tidak bermaksud untuk membunuhnya.” Walau ia sudah mendapatkan bukti ,
Shi On tampak tak senang.ia mengingat Gun Woo yang marah padanya saat di waduk.
Hyung Joon melihat Shi
On murung, seakan tahu apa yang dipikirkan kekasihnya itu. Saat Si On menoleh,
Hyung Joon sudah menghilang.
Esok harinya, ketua
Moon berjalan diikuti yang lainnya memerintakan menangkap Inspectur Choi Moon
Shik yang berkomplot degan gang penyelundup dan membunuh rekannya. Serta
memulai menyelidiki kasus 6 hn lalu.
Jaksa mengambil barang2
di meja Ketua Choi.
Suara Ketua Moon :
“Hubungi tim keuangan dan penyelidik seseorang yang berhungan dalam dan luar
tim polisi. Lakukan semua yang dibutuhkan untuk menemukan criminal dan
menangkapnya."
Si On sedang berhadapan
dengan jaksa yang menangani kasus Choi Moon Shik untuk memberikan keterangan. Jaksa
memperlihatkan rekaman pengakuan Ketua Choi padanya, berkata, “pengakuan
penjahat sangat membantu kami.”
Shi On beranya sambil
tertunduk, “Apakah Kaetua Tim Choi masih menghilang?”
Jaksa : “Kami
mengumumkannya sebagai pria yang buron, jadi kami akan menangkapnya segera.”
Shi On mengangguk mengerti, kemudian jaksa berkata tentang Inspectur Cha yang dekat
pada Choi Moon Shik … Si On yang medengarnya langsung menatap kearah jaksa. Jaksa
melanjutkan,“Apakah kau menemukan seuatu tingkah yang mencurigakan atau
pembicaraan diantara mereka?”
Dengan yakin Shi On
berkata tidak, “Aku smenjaga mataku pada mereka setiap waktu, aku sudah
menyelidiki kasus ini. Tapi Inspectur Cha Gun Woo tidak tau apapun.”
Berganti Gun Woo yang
diinvestigasi.
Jaksa : “Apakah
Inspectur Cha Moon Shik menghubungimu sejak hari itu?” Gun Woo hanya menjawab
tidak dengan tertunduk,” “Bisakah kau memperkirakan beberapa tempatyang akan
Chi Moon Shik akan bersembunyi?” Tanya jaksa. Gun Woo menjawab bahwa ia tidak
bisa berfikir apapun. Jaksa berkata bahwa semua orang dalam agensi tahu kalian berdua
sangat dekat. Jadi apakah itu aneh bahwa kau tidak tahu?” suara jaksa semakin
tinggi.
Gun Woo juga berfikir
bahwa ia mengetahuinya dengan baik. Tapi sekarang … aku tidak tahu.
Ternyata Shi On
menunggu Gun Woo di luar ruang investigasi. Saat Gun Woo keluar, Shi On
mengajaknya berbicara. Tapi saat ia akan bicara, ada petugas yang memanggilnya.
Ia memberitahukan bahwa Ketua Moon memanggil Shi On. Gun Woo menyuruhnya pergi,
dengan tertunduk Gun Woo meninggalkannya.
Shi On sudah berada di
ruangan ketua Moon.
Ketua Moon : “Kau sudah
mendengar tentang memperoleh liburan dari divisi keamanan public, kan?
Inspector Cha dank kau harus mengambil beberapa hari libur sebelum kembali
kerja.”
Tapi Shi On meminta
agar ketua Moon mengizinkannya masuk ke tim investigasi. Ia ingin menangkap
seseorang yang telah membunuh Detective Lee Hyung Joon sendiri.
Ketua Moon : “Shi On
ah, kau membersihkan nama Deective Lee Hyung Joon. kau sudah melakukan
pekerjaan yang besar.” Shi On masih ngotot, tapi ketua Moon berkata, “Tim audit
dan divisi special investigasi akan menangani sisany, jadi percayakan pada
mereka.”
Di sebuah pabrik tak
terpakai, si pria misterius datang menemui ketua Choi untuk memberikan passport
dan pakaian. Terlihat dalam passport tersebut Ketua Coi mengganti namanya
menjadi Kim Jin Chul. Ketua Choi bertanya soal anak dan istrinya. Si pria
misterius menjawab bahwa ia berbicara pada istri Ketua Choi juga. Kemudian
Ketua Choi menyuruhnya pergi dan memberitaunya jika kapalnya sudah siap.
Sebelumnya Ketua Choi mengatakan padanya jika salah satu ketua melakukan hal
bodoh, ia akan mengirim hadiah besar.
Gun Woo sedang minum2 di
restaurant. Ia teringat saat kebersamaannya dengan ketua Choi. Saat Gun Woo
dipindahkan ke Lost and Found Center. Ketua Choi berjanji akan mengembalikannya
dalam 3 bulan. Tapi Gun Woo berkata bahwa tak ada seorang pun yang ia percaya
di dunia ini. Aku disini, kata Ketua Choi. Ia di depanmu. Gun Woo bertanya
untuk meyakinkannya, apa ia benar bisa mempercayainya. Ketua Choi
memperlihatkan baju barunya yang kancingnya ada yang terlepas. Itu karena ia
berkelahi dengan ketua karena Gun Woo.
Gun Woo tersenyum
mendengarnya. Ketua Chi berjanji demi lencana poisinya untuk mengembalikannya
ke regu criminal serius, jadi tunggulah sebentar. Dengan tersenyum Gun Woo
berkata bahwa ia mempercayai sunbaenya. Kemudian mereka tos.
Kembali ke saat ini,
Shi On menghampiri Gun Woo di restoran. ia melihat bahwa Gun Woo sudah mabuk.
Ia tahu pasti Gun Woo di tempat restoran ayam, jadi ia tau keberadaannya kalau
tidak pasti di tempat kulit daging babi. Shi On menuangkan minuman pada Gun
Woo.
Gun Woo : “Kau tak
perlu melakukan ini, ini bukan salahmu …”
Shi On : “Apakah akau
mengatakan banwa aku melakukan sesuatu yang salah?” Gun oo melihat kea rah Shi
On, “Kau datang ke tempatku dan datang untuk menjemputku karena kau ingin … dan
kau datang untuk menolongku ketika aku dalam bahaya juga. ”
Gun Woo : “Aku tidak
dalam bahaya sekarang.”
Si On : “Apa? Aku hanya
pergi untuk duduk denganmu sekarang. Mwo? Minumlah.”
Gun Woo berjalan pulang
dengan sempoyongan karena mabuk, Shi On
mengikutinya. Kemudian Gun Woo duduk di bangku taman, Shi On juga duduk
agak jauh. Gun Woo berkata tanpa melihat kearah Shi On, “Ketua Tim … seseorang
yang paling aku percaya … dalam kenyataan … adalah seorang pembunuh. Bagaimana
bisa aku menerima itu? Tapi … apa yang aku terima lebih dari kacau dan marah
adalah … adalah diriku, yang berfikir ‘apakah Moon Shik sunbae mempunai alasan
bawa dia tidak bisa menolongnya’? dia membunuh pria yang kau cintai … dan dia
mencoba untuk membunuhmu.” Gun Woo akhirnya tak bisa membendung tangisnya yang
pecah.
Shi On menghela nafas,
kemudian mendekat kearah Gun Woo. Perlahan Shi On menepuk-nepuk punggung Gun
Woo.
Di rumahnya Gun Woo
melihat fotonya bersama Ketua Choi.
Sedangkan Si On melihat denanya sambil
mengingat perkataan Young Gul bahwa petugas keamanan Korea membantu
penyelundupan … Polisi Korea juga. Dan Juga teringat perkataan Ketua Choi yang
tak berniat membunuh Hyung Joon.
Gun Woo masuk ke sebuah
Rumah Sakit. Tanpa disadarinya, ia berpapasan dengan Ketua Choi di escalator.
Saat Ketua Choi melihat Gun Woo, ia menutupi wajahnya dengan topinya.
Gun Woo bertanya pada
resepsionis soal pasien yang bernama Choi Hyung Shik (anak ketua Choi) yang
pernah mengambil resep obat disitu seminggu yang lalu. Rekan kerja si
resepsionis mengatakan bahwa ayah si pasien baru saja datang dan berkata bahwa
mereka akan pergi perjalanan keluarga. Setelah mendengarnya, Gun Woo buru2
berlari keluar mencari Ketua Choi. Namun sayangnya ia tak melihat Ketua Choi
pergi di dekatnya.
Saat Hee in menunggu
kedatangan Seong Chan di taman, ada sorang laki yang menanyakan nomer tlp.nya.
Seong Chan yang baru datang langsung marah melihatnya. Ia memarahi pria itu,
menyebut bahwa Hee Bin adalah kekasihnya. Hee Bin hanya tersenyum. Saat pria
itu pergi, Seong Chan bertanya kenapa Hee Bin bisa tersenyum sangat cantik
untuk orang lain seperti itu?
Hee Bin melihat buket kue
berBentuk bunga yang dipegang Seong Chan. Tanpa melihat kearah Hee Bin, Seong
Chan memberikan buket itu. Hee Bin bertanya itu kue atau bunga? Seong Chan
tersenyum, mendekat kea rah Hee Bin menjawab bahwa itu adalah hartinya.
Kemudian Hee Bin bertanya apa yang akan merelka lakukan? Ia menyerankan untuk
mengendarai sepeda.
Seong Chan menggerutu
sambil berjalan mengikuti Hee Bin, “Kenapa melakukan kegiatan yang bermanfaat
setiap hari?” Saat Hee Bin menoleh kearahnya, buru2 ia tersenyum lalu berjalan
sejajar dengan Hee Bin.
“Kau akan mendapat ujian, Kid. Apakah itu hatimu atau nafsumu,” Kata
Hee Bin dalam hati sambil tersenyum.
Waktu liburan Shi On
dihabiskan untuk membersihkan rumahnya. Tak sengaja ia menemukan jepit
rambutnya di bawah sofa. Ia teringat saat Hyung Joon membantunya memindahkan
sofa. Karena kelelahan, Hyung Joon berbaring di sofa. Saat Shi On meraba
rambutnya, ternyata jepit rambutnya tak ada. Ia yakin telah membawanya pulang.
Shi On kebingungan mencari jepit ramutna, Hyung Joon berkata bahwa mungkin ada
di kantor. Jika Shi On menemukan jepit rambutnya, Hung Joon akan memberi 10
ribu won padanya.
Shi On tersenyum
mengingatnya, saat ia berbalik Hyung Joon ternyata ada di belakangnya. Shi On
memperlihatkan jepit rambutnya, “Lihatlah, aku tidak meninggalkannya di
kantor.” Hyung Joon tersenyum. “Ini terkenal saat itu … tapi telihat kuno
sekarang.” Yung Joon terdiam tanpa ekspresi. “ Waktu sudah banyak berubah. Kau
dan aku juga. Tapi … aku masih menyukaimu jika menjadi seperti ini.” Hyung Joon
tersenyum. Shi On mendengar suara telephonenya berdering, karena lupa
menaruhnya ia pergi untuk mencarinya.
Hyung Joon hanya
tersenyum melihat Shi On mondar-mandir mencari telephone. Sesaat kemudian
senyumnya berubah menjadi raut kesedihan.
Hari sudah malam, Gun
Woo berjalan kearah rumah Ketua Choi. Teringat saat ia mengantar Ketua Choi
yang mabuk pulang dengan menggendong di belakang punggungnya. Ia melihat rumah
Ketua Choi dijaga oleh petugas polisi.
“Sunbae, apakah kau menghilang seperi ini? Kenapa kau melakukannya …
kenapa kau tak punya pilihan selain melakukannya … paling tidak kau akan
menejelaskannya padaku, kan?” Kata Gun Woo dalam hati.
Ketua Choi baru kembali
ke gudang, si pria misterius tealah menunggunya. Mereka kemudian duduk
berhadapan memicarakan kapal yang akan digunakan Ketua Choi pergi dari kota.
Pria misterius penasaran hadiah semacam apa yang Ketua Choi (untuk bosnya).
“Jika hanya meenyentuh
jari (keluarganya). Aku akan membayarnya kembali 10 kali lipat.” Jawab Ketua
Choi. Si pria misterius tersenyum lebar menyuruh agar memuatnya baik bagi
semuanya. Kareena mereka tahu satu sama lain sejak lama … Ketua Choi menatapnya
tajam, membuatnya langsung terdiam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar