Minggu, 21 Juli 2013

Sinopsis Itazura Na Kiss Love In Tokyo Episode 16 Part 2



Setelah hujan2an Kotoko dan Naoki pulang ke rumah. Tidak menunggu untuk ganti baju dulu, Naoki langsung berkata bahwa dia ingin mengatakan sesuatu pada semuanya yang berada di ruang tamu.


Naoki menghampiri tuan Aihara. Tanpa mengindahkan perintah tuan Aihara agar ganti baju dulu, Naoki berkata bahwa ini tentang Kotoko.


Kotoko terkejut dan bingung mendengarnya.


Naoki dengan tegas berkata tuan Aihara,"Tolong berikan aku restu untuk menikahi putri anda."





Semua terkejut, termasuk Kotoko.

Tuan Irie masih belum percaya dengan apa yang baru saja ia dengar, dengan tergagap tuan Irie bertanya untuk memastikan,"A-a-apa kau serius, Naoki?"

Naoki menjawab dengan mantap,"Aku serius. Aku akhirnya sadar. Ore (aku lk2) ... ingin menikahi Kotoko. Tentu saja, itu tidak untuk sekarang. Aku harus memuat tuan Oizumi-san mengerti dengan ini. Setelah perusahaan pulih dan management kembali berjalan ... Demo (tapi) aku tidak bisa berfikir seseorang bisa ..." 



Naoki menoleh, melirik pada Kotoko,"Tapi aku ingin dengannya (Kotoko)." Kotoko tampak malu mendengarnya, Naoki kembali melihat ke arah tuan Aihara,"Tuan Aihara, bisakah anda memberi kita restu anda?"




Tuan Aihara menghela nafas berat,"Naoki-kun, dia (Kotoko) tidak bisa apa2, kau tahu?"

"Wakatemas (aku tahu)"

"Dia tidak pitar."

"Wakatemas."

"Dia tidak bisa memasak."

"Wakatemas."

"Dia kikuk dan ceroboh. Dia membuat kesalahan sepanjang waktu."

"Wakatemas."

Tuan Aihara seperti menahan tangis,"Tapi ... dia periang dan dia mempunyai ketekunan. Dia berdedikasi dan seorang gadis penyayang."

Naoki terenyum mendengarnya,"Wakatemas."


"Naoki-kun. Oleh karena itu tolong lihat Kotoko."Tuan Aihara membungkukkan badan, merestui Naoki menjaga Kotoko.

"Haik."Naoki kembali menoleh melirik ke arah Kotoko yang berada di belakangnya."Ini baik2 saja bagimu, Kotoko?"


Kotoko mengangguk-anggukkan kepalanya tersenyum lebar,"Haik."


Ibu langsung berteriak memanggil nama Kotoko, lalu memeluknya, sangat senang,"Kotoko-chan ... Aku telah menunggu untuk hari ini datang untuk waktu yang lama!" Kotoko dan Ibu tertawa senang.


Naoki berganti menghadap kepada ayahnya,"Oto-san, aku minta maaf telah menjadi sangat egois." Naoki membungkukkan badannya,"Ini akan membahayakan dukungan keuangan dari Chairman Oizumi. Ini akan menjadi kerugian besar bagi PANDAI."

"Itu benar."Jawab tuan Irie,"Ini akan menjadi masalah serius untuk PANDAI."

Ibu langsung menyela,"Sayang, Itu tidak masalah, kan?"


Tuan Irie tampak marah,"Ya, itu masalah. Seperti President dari Pandai, aku tidak bisa mengizinkan pegawai PANDAI untuk bertingkah egois. Dan jika kau masih ingin untuk menikahi Kotoko-chan ... ada satu kondisi."


Tuan Irie berdiri dari duduknya, berkata dengan tegas pada Naoki,"Kau harus mengundurkan diri dari PANDAI."Ibu ingin protes, tapi tuan Irie tetap melanjutkan kata2nya,"Dan kau harus kembali ke sekolah ... dan belajar untuk menjadi dokter."


Naoki tampak terkejut mendengarnya,"Ayah ..."



Tuan Irie tersenyum lebar,"Kau pikir kau bisa menyembunyikannya? Jangan meremehkan ayahmu. Aku sudah tahu. Aku yang membangun PANDAI." Ayah berkata dengan serius," Jadi aku akan bertanggung jawab untuk membangunnya kembali. Aku akan berbicara pada Chairman Oizumi. Jadi kau harus mengejar mimpimu ... dengan Kotoko-chan."


Naoki hanya menunduk mendengarkan pekataan ayahnya,"Harigatou." Kotoko tersenyum mengetahuinya, Naoki membungkukkan badannya pada sang ayah,"Harigatou Ghozaimas."

Tiba2 Kotoko teringat sesuatu,"Tapi apa yang akan terjadi pada perusahaan anda?"


Ayah juga bingung. Tapi Yuki langsung menyahut bahwa dia yang akan melakukannya. Semua menoleh ke arahnya, Yuki berdiri dari duduknya, berkata dengan mantab,"Aku akan mengambil alih perusahaan ayah. Itu akan terjadi dalam waktu sebentar lagi, jadi ayah akan bekerja keras sampai waktunya tiba." Yuki lalu melihat ke arah Naoki,"Jadi kau bisa menjadi seorang dokter, kakak."



Naoki menatp adiknya dengan tersenyum,"Jadi, aku akan melakukan itu. Aku akan menyerahkan padamu, Yuki" Yuki mengangguk.


Ibu sangat senang,"Sekarang semuanya menjadi bagus." Ibu memeluk Kotoko dengan senang,"Kita bisa menjadi keluarga sungguhan!" Ayah menyuruh Naoki dan Kotoko berganti baju.




Kotoko dan Naoki berada di kamar Kotoko. Naoki menutup kepala Kotoko dengan handuk, lalu membuka bagian depan (seperti membuka cadar pengantin).


Kotoko,"Aku takut. Aku merasa kau akan kembali menjadi Irie-kun lagi ketika aku bangun besok."

Naoki,"Lalu apa kau ingin tidur denganku?"

Kotoko langsung membantahnya,"Bukan itu yang kumaksud."



Naoki mengacak-acak rambut Kotoko dengan handuk karena gemas dengan tingkahnya.

Kotoko bertaya dengan serius,"Apa kau yakin bahwa kau menginginkanku?"

Naoki mengiyakan. Kotoko tersenyum mendengarnya,"Aku mencintaimu, Irie-kun."


Naoki tampak malu, mengalihkan pandangannya pada Kotoko, menjawab,"Aku tahu ... lebih dari cukup."



Kotoko tertawa lebar, tapi tiba2 senyumnya hilang berkata dengan tertunduk,"Tapi aku tidak tahu bahwa kau mencintaiku."





Naoki memandang Kotoko dengan sayang,"Kau memenangkanku pada akhirnya." Naoki memeluk Kotoko, berkata,"Aku mencintaimu." Naiko mempererat pelukannya, Kotoko tersenyum senang mendengarnya membalas pelukan Naoki.


Dari arah pintu, nampak sebuah kamera. Siapa lagi kalau bukan ibu yang memotret peristiwa langka tersebut. ^_^



Ibu tersenyum senang melihat hasil jepretannya di depan pintu kamar, lalu berkata"Apakah keberuntungan yang baik minggu pagi untuk pernikahan?" Ibu tersenyum lebar.


Hari minggu pun tiba, ibu mengajak semuanya berjalan ke suatu tempat. Ibu erjalan di depan sambil membawa sebuah bendera. Semua bingung akan diajak kemana mereka?

Ibu tertawa penuh arti, menjawab,"ke sebuah pernikahan." Semua terkejut menatap ke arah ibu. Dengan semangat ibu menunjuk ke sebuah gereja di seberang jalan. 



Semua menatap bingung ke arah gereja.  

Ibu dengan semangat berkata,"Tentu saja itu Naoki dan Kotoko-chan ..." Semua kembali terkejut.


Naoki tampak marah, protes karena dia tidak pernah mendengar tentang ini.


Ibu dengan lucu berkata,"Itu karena .. aku tidak mengatakan padamu."Ibu tertawa senang.

Kotoko yang masih tak percaya bertanya pada ibu,"Tapi, benarkah kita benar2 akan menikah hari ini? Kita tidak hanya keluar rumah, kan?"



Ibu berkata lantang,"Itu hadiah kejutan ..." Ibu mulai berjalan, Kotoko menatapnya bingung.




Ibu membuka pintu gereja, Kotoko dan Naoki tampak terkejut. 





Ternyata semua teman2nya ada di gereja. Secara bersamaan mereka mengucapkan selamat atas pernikahan mereka. Tak tampak adanya Kon-chan diantara mereka. Dimana Kin-chan?


Ibu menyuruh semua bersiap-siap ganti baju.




Kotoko tampak anggun menggunakan gaun pengantinnya berdiri di depan kaca, tersenyum,"Aku tidak bisa percaya hari seperti ini datang. Aku merasa seperti aku bermimpi."


Yuki datang menghampirinya, lalu berkata dalam bahasa Inggris,"Fair feathers make fair fowls"tentu saja Kotoko tak mengerti. Yuki mengatai Kotoko Baka. Yuki menjelaskan artinya,"Itu berarti bulu yang cantik membuat seekor burung terlihat cantik. Dengan kata lain, seseorang yang memakai gaun yang indah akan terlihat bersinar (descent)"


Kotoko ngambek karena Yuki menghinanya. Yuki tersenyum melihatnya,"Seperti hadiah pernikahan, aku akan mengatakan padamu sesuatu yang bagus."




Yuki memisikkan sesuatu pada Kotoko yang mengangguk-angguk mendengarnya. Lalu kotoko tampak tersenyum.


Naoki sedang duduk sendirian, menunggu dimulainya acara, mungkin menenangkan diri karea gugup. 



Kin-chan menghampirinya,  memuji Naoki yang selalu terlihat bagus.




Naoki berdiri menatap Kin-chan, Ikezawa. Aku akan mengambil Kotoko."




Kin-chan hanya bisa tertawa hambar mengatai Kotoko yang mempunyai selera yang buruk. Lalu berkata dengan serius, memandang ke arah Naoki,"Buat Kotoko bahagia. Kau tahu apa yang terjadi jika kau membuatnya menangis sedikit saja." Naoki tahu, Kin-chan melanjutkan kata2nya,"Kau tidak bisa menghilangkan pengawasan."



Kin-chan melirik Naoki tersenyum dengan lucu,"Aku selalu stanby (menampung Kotoko)" 





Naoki membenarkan dengan tersenyum. Lalu mengulurkan tangannya untuk bersalaman, Kin-chan menyambutnya. Mereka tersenyum. Tapi saat melepaskan salamannya Kin-chan tampak menangis.






Kin-chan menghadap ke belakang sambil melihat tanganya,"Oh No ... Aku berjabat tangan dengannya." Lalu melihat ke arah Naoki. Wkwkwkwk



Acara akan dimulai, ibu sibuk dengan kamera ditangannya. Tak ingin melewatkan moment penting itu. Sedangkan Naoki tampak berdiri dengan gugup.

Pintu altar terbuka ....





Acara pernikahannya aku taruh di Part 3 aja biar banyak foto yang bisa aku masukkan. Hehehe



1 komentar:

  1. aduh.... kin-chan lucu banget!!! tabahnya itu lho aku kasih 4 jempolku!!!

    BalasHapus