PART 2
Ibu dan para tetangga
sedang menyiapkan acara ultah Shigeyuki.
Yoshimoto sedang menyiapkan kamera
video untuk merekam jalannya acara. Shinichi turun menatap tajam kearahnya, dengan heran Yoshimoto menatapnya, apa? Shinichi berubah sikap, dia dengan ramah
bertanya apa dia menyiapkan video? Dengan tetap menyiapkan kamera video
Yoshimoto menjawab bahwa karena ini acara besar di Numata House, tetu saja
harus direkam. Yoshimoto melihat jamnya, 10 menit lagi acara akan dimulai.
Shigeyuki berkata bahwa dia akan melihat keluar sebentar (menunggu teman2nya).
Di luar Shigeyuki tampak tersenyum senang.
Salah satu ibu tetangga
berbisik ingin berbicara pada ibu. Mereka berbicara berdua, ibu tetangg berkata
bahwa dia mendapat SMS aneh, lalu menunjukkan isi SMS tersebut pada ibu di
HPnya. Isinya : Kamis malam, suami keluarga Numata, berjalan bergandengan
dengan wanita lain.
Ibu menjawab dengan
tersenyum bahwa hari itu seorang gadis dari perusahaan suaminya datang ke
rumah. ibu tetangga jadi tak enak karena membawa masalah ini saat menunggu
pesta ultah, lalu meninggalkan ibu. Setelah ibu tetangga itu pergi senyum ibu
menghilang seketika.
Ayah menuruni tangga
dengan bergaya Rocker sambil membawa gitar. Para ibu2 tetngga bersorak kagum
melihatnya, Yoshimoto merekam ayah dengan video di tangannya. Ayah berterima
kasih pada ibu2 tetangga karena telah datang ke pesta anaknya. Shinichi hanya
melihat curiga kearah Yoshimoto.
Ayah bertanya dengan
heran karena sudah jam 12. Kenapa tidak ada seseorang yang datang? Semua orang
juga bingung.
Shigeyuki juga sedang
bingung di luar menunggu kedatangan teman2nya yang tak muncul.
Ayah berkata mungkin
ada kesalahan waktu, tapi Shinichi menjawab bahwa tulisannya sudah jelas,
sambil menunjukkan undngannya pada ayah. Sambil melihat HPnya ayah bertanya di
mana Shigeyuki? Shinichi berkata dia ada di luar. Ibu yang melihat ayah
memeriksa HPnya tampak curiga.
Di luar Shigeyuki
melihat jam di HPnya, jam 1 lebih. Dia menunduk dengan lesu. Teman2nya tak ada
yang datang ke pestanya.
Ibu2 tetangga pamit karena sudah
lama menunggu, tapi tak ada seorangpun yang datang. Ibu minta maaf karena
membuang waktu mereka. Ibu2 tetangga berkata tak masalah akan hal itu.
Tapi saat di luar
mereka berkata dengan sinis begitu menyedihkannya, karena tak ada orang yang
datang dan karena mereka sudah bekerja keras untuk ikut berpartisipasi.
Tanpa diketahui
Shigeyuki mendengarkan perkataan ibu2 tetangga di balik dinding pagar dengan
sedih.
Yoshimoto makan dengan
santai cemilan untuk pesta. Shinichi menatapnya, mungkin curiga bahwa ini adalah
ulahnya.
Ayah mendapat SMS dari
Asami, bahwa dia minta maaf tidak bisa datang karena ada pekerjaan mendesak.
Ayah hanya menghela nafas kecewa mengetahuinya. Yoshimoto langsung menoleh pada
ayah bertanya apa ada masalah? Ayah hanya menjawab bahwa tak ada apa2. Ibu yang
mendengarnya menghampiri ayah.
Ibu ingin melihat
ponsel ayah. Ayah bingung dengan sikap ibu. Dengan tampak marah ibu bertanya
siapa itu? Dengan tetap santai ayah menjawab bahwa itu Asami yang tidak bisa datang.
Ibu tak percaya, benarkah? Ayah membenarkan.
Ibu tetap tak percaya,
kemudian berusaha mengambil HP di tangan ayah dengan paksa. Tapi ayah tak
memberikannya, terjadilah tarik menarik. Ayah membentak ibu agar berhenti (bersikap aneh). Semua di ruangan terkejut
mendengar teriakan ayah.
Melihat keadaan yang buruk, Yoshimoto berkata bahwa
dia akan melihat Shigeyuki di luar, lalu menarik tangan Shinichi mengajaknya
keluar.
Bukannya melihat
Shigeyuki, Yoshimoto malah berlari kearah belakang rumah, Shinichi mengikutinya
dengan bingung. Yoshimoto menaiki tangga yang mungkin sudah ia persiapkan
sebelumnya diikuti Shinichi.
Mereka masuk ke sebuah kamar yang terdapat monitor yang tersambung ke ruang tamu, tampak ayah dan ibu di layar.
Mereka masuk ke sebuah kamar yang terdapat monitor yang tersambung ke ruang tamu, tampak ayah dan ibu di layar.
Yoshimoto menjelaskan
pada Shinichi sambil menunjukkan undangan yang tertulis ‘kejutan’. Tokoh acara
hari ini adalah ayah dan ibu.
Yoshimoto memandang
Shinichi, bertanya,”Apa kau benar2 berfikir teman sekelas Shigeyuki akan datang
hari ini?”
“Bukankah itu sudah
jelas? (mereka akan datang)”
“Mereka tak akan pernah
datang.”Yoshimoto tertawa,”Mereka bukan temannya.”
“Lalu, kenapa kau ingin
mengadakan pesta ultah?”
Yoshimoto menarik
tangan Shinichi duduk di dekatnya, berbisik sambil menatap dengan serius,”untuk
proses langkah selanjutnya.”
Yoshimoto meng-SMS
Shigeyuki yang masih sedih di luar agar kembali ke rumah untuk beberapa saat.
Di ruang tamu ayah dan
ibu saling diam. Kemudian ayah berjalan pergi untuk berganti baju, ayah berkata
bahwa ibu bersikap aneh hari ini.
Sebelum ayah sampai di tangga Yoshimoto memencet HPnya membuat TV di ruang tamu menyala.
Sebelum ayah sampai di tangga Yoshimoto memencet HPnya membuat TV di ruang tamu menyala.
Ayah dan ibu melihat
video yang terdapat foto2 Shigeyuki ketika masih kecil, iti adalah hasil editan
Shinichi kemarin. Shinichi yang juga melihatnya dari dalam kamar bertanya
dimana kejutannya? Yoshimoto hanya menyuruhnya diam dan lihat saja.
Saat ayah dan ibu masih
terpana melihat foto2 Shigeyuki, tiba2 terdengar rekaman suara ayah dan Asami
dari dalam video.
Ayah
:”Aku terkejut ketika kau datang ke rumahku.”
Asami
:”Aku ingin melihat ketua Numata apapun yang terjadi.”
Ayah tampak terkejut
mendengarnya.
Di dalam kamar Shinichi
heran dengan siapa ayahnya berbicara. Yoshimoto menjawab singkat, wanita lain.
Itu membuat Shinichi terkejut menatap Yoshimoto.
Ayah berusaha mematikan
video, tapi ibu menghalangi ayah.
Asami
:”Aku akan menunjukkannya padamu, minggu. Saat pesta ultah berakhir. Ayo kita
kembali …”
Ayah berusaha
melepaskan diri dari pegangan ibu. Dengan marah ibu langsung menapar ayah
dengan keras.
Ayah
:”Kembali dari sebelumnya?”
Usami
:”ahhh, hotel. Love hotel.”
Mendengar kata hotel,
ibu langsung terkejut. Ayah hanya bisa diam mematung. Shinichi juga terkejut
mendengarnya di kamar.
Ayah
:”Oh minggu, mungkin aku akan bernyanyi untukmu. You’re a Funky Monkey Baby,
bermain bodoh. Tapi aku merindukanmu, pacarku…”ayah dan Aami tertawa. (Jadi
ayah mau menyanyi hanya untuk diperdengrkan pada Asami, bukannya untuk pesta
Shigeyuki)
Tak disngka Shigeyuki
melihat mereka dari balik pintu.
Ibu bertanya pada
ayah,”bukankah itu kau dan Asami-san?”
Ayah berusaha
menyangkal, bahwa bukan seperti itu. Dia tidak mempunyai hubungan semacam itu
dengan Asami.
Ibu :“Belum … lalu,
sesuatu terjadi antara kalian berdua?”
Ayah tetap menyangkal.
Ibu dengan suara lemas berkata,”Ada sinar harapan. Itu akan menjadi berbeda
hari ini. Pesta ultah ini. Aku akan menjadi keluarga yang selalu aku mimpikan …
Tapi itu tidak baik setelah semuanya. Berapa banyak sakit yang kau betuhkan untuk
membebaniku hidup bahagia?”
Ibu menghampiri
TV,”Coba lihatlah, kau tidak ada di dalam salah satu foto ini. Kau selalu
mendorong anak2 padaku.”
Ayah :”mendorong … itu
tidak bisa membantu sejak aku sibuk bekerja.”
Ibu meninggikan
suaranya,”Bekerja?.. Bekerja!Bekerja! Kata ini yang menghancurkanku. Mereka
(Shigeyuki dan Shinichi) sangat imut. Tidak perduli bagaimana menggangguku,
dengan sebuah senyum, aku bisa memaafkan mereka. Tapi mereka berkembang/tumbuh,
mereka tidak lama mendengar apa yang aku katakan. Aku berfikir cinta seperti
kewajiban. Sejak apa anak ini fikirkan sekarang, aku tidak tahu itu semua. Aku
tidak berfikir aku ingin tahu.
Shigeyuki dan Shinichi
terdiam mendengar pekataan ibunya.
Yoshimoto :”Itu lebih
berat daripada yang kupikirkan. Aku berharap jika Shigeyuki baik2 saja.”
Yoshimoto memperbesar layar di monitornya, tampak Shigeyuki di balik pintu. Shinichi terkejut melihat bahwa Shigeyuki mendengarnya juga.
Yoshimoto memperbesar layar di monitornya, tampak Shigeyuki di balik pintu. Shinichi terkejut melihat bahwa Shigeyuki mendengarnya juga.
Kembali ke ruang tamu ...
Ibu :”Aku tidak
menyukainya. Jika aku tidak menikah, jika aku tidak mempunyai anak, hidup yng
lain akan menungguku. Aku benci diriku untuk tidak berhenti memikirkan hal ini.
Aku tidk ingin menjadi istri semacam ini. Aku tidak ingin menjadi ibu semacam
ini.” Ibu semakin terisak.
Ayah hanya bisa minta
maaf,”Aku tidak tahu apapun tentang ini. Itu salahku. Anak sangat polos ..”
Ibu semakin
histeris,”Aku tahu … hari ini … hanya hari ini.”
Yoshimoto tepuk tangan
melihat peristiwa tersebut,”Tapi untuk Shigeyuki, ini pasti menjadi ultah yang
tidak menyenangkan.”
Shinichi yang marah
mendengarnya, mencengkeram baju Yoshimoto,”Hentikan omong kosongmu. Itu semua
salahmu. Kau menghancurkan kami …”
Yoshimoto berteriak,menyuruhnya
jangan membuat kesimpulan!, dengan santai dia berkata,”Aku hanya mempersiapkan
panggung. Semua yang terjadi di sini adalah kenyataan. Itu adalah perasaan
sebenarnya mereka.”
Tiba2 Shinichi berdiri,
menatap Shinichi,”Kau tidak datang ke sini untuk merayakan dengan Shigeyuki,
kan?” Shinichi tampak terkejut menatapnya,”kau hanya berpartisipasi untuk
melihat kelemahanku. Dengan kata lain, bagimu, Shigeyuki adalah sesuatu yang
tidak berarti.”
Shinichi
menyangkalnya,“Kau salah. Tidak, kau salah.”
“Jika begitu, kau tahu
di mana Shigeyuki akan pergi pada waktu seperti ini?”
Shinichi terdiam tak
bisa menjawab. Dengan cepat Yoshimoto meninju perutnya, membuatnya kesakitan.
Yoshimoto :”Kerabat dan
keluarga tahu banyak tentang Shigeyuki (daripada keluarganya sendiri).” Setelah
berkata seperti itu, Yoshimoto berjalan pergi meninggalkan Shinichi yang
kesakitan.
Shigeyuki berjalan di
tengah hujan tanpa semangat, tanpa sengaja dia menabrak salah satu teman
sekelasnya. Temannya langsung minta maaf saat melihatnya, dia berkata bahwa dia
berfikir akan pergi (ke pesta), tapi Yamao mengatakan padaku untuk tidak pergi.
itu benar. Kau bisa menanyakannya sendiri, dia ada di toko (arcade).” (bukannya menolong shigeyuki berdiri, nih anak malah mengawatirkan nasibnya sendiri ...)
Shigeyuki berdiri, lalu
berjalan pergi begitu saja. Temannya memohon agar tidak menuliskan hal ini di
surat bunuh diri Shigeyuki?
Shigeyuki mendatangi
seuah tempat game center, dia melihat Yamao dkk. Yamao berkata pada teman2nya
bahwa Shigeyuki benar2 menjengkelkan. Salh satu dri mereka menanggapi bahwa
Shigeyuki bisa pergi menulis surat bunuh dirinya sekarang dan mati.
Ada beberapa teman2
sekelas cewek yang menghampiri mereka, untuk mengajak pergi ke karaoke. Mereka
berkata mereka tentu saja tak akan pergi ke pesta. Mereka mengatai karena
mengadakan pesta di tahun ketiga. Shigeyuki tampak
terpukul mendengarnya.
Dengan tertunduk, Shigeyuki keluar dari toko game. Dia berteriak sambil berlari menyongsong hujan yang semakin deras.
Shinichi berjalan
keluar dengan payung sambil menghubungi pamannya. Dia bertanya di mana
Shigeyuki ketika perasaannya buruk. Di depan dia berpapasan dengan pacarnya
yang baru datang, Shinichi berjalan begitu saja tanpa memperdulikan pacarnya.
Dia mendapatkan tempat tujuan Shigeyuki, di belakang kuil, sebuah tempat
rahasia.
Benar saja Shigeyuki
berlari menuju ke belakang kuil.
Saat tiba, dia melihat
Yoshimoto duduk di tempat rahasianya. Shigeyuki langsung berlari meninggalkan tempat
itu, diikuti Yoshimoto yang mengejarnya.
Yoshimoto berhasil
memegang tangannya, Shigeyuki meronta-ronta berusaha melepaskan diri. Hingga
akhirnya ia terjatuh ke tanah.
Yoshimoto :”Apa kau
pikir mudah untuk mendapatkan teman2?”
“Apa kau pikir keluarga
yang telah mendorongmu akan memberimu cinta mereka? Kau tidak mempunyai satu
teman pun. Keluargamu telah membuangmu. Ini adalah kenyataanmu.”Yoshimoto
melangkah kearah Shigeyuki yang menangis tertelungkup di tanah,“Itu membuat
frustasi?”Shigeyuki hanya mengangguk,”Jika seperti itu, kau hanya bebas untuk
berubah. Bangunlah.”Karena Shigeyuki tak kunjung bangun, Yoshimoto
berteriak,”Berdiri!”
Dengan perlahan,
Shigeyuki menguatkan dirinya, berdiri menghadap Yoshimoto dengan wajah dan baju
penuh lumpur. Yoshimoto dengan tegas menyuruhnya jangan menangis lagi,”Hari
ini, hapus air matamu pergi dengan diam.”
“Tapi …” Shigeyuki
tetap terisak.
Yoshimoto dengan cepat
memegang bahunya,”Jika air mata keluar lagi besok, pada waktu itu, kita akan
menangis bersama. Aku berkata sebelumnya. Aku berkata bahw aku di sampingmu.”
Shigeyuki mengingat
saat Yoshimoto berkata bahwa apapun yang terjadi dia akan di sampingnya.
Yoshimoto memeluk
Shigeyuki yang masih menangis, sambil menahan tangis dia berkata,”Aku di sini.
Aku … akan memuktukan/menjamin (prove) kau bisa berubah.” Yoshimoto semakin
mempererat pelukannya, Shigeyuki membalas pelukannya sambil meneteskan air mata.
Yoshimoto berubah
ceria, melepaskan pelukannya. Sambil tersenyum dia menatap Shigeyuki dan
memegang pundaknya, menyuruhnya jangan menangis lagi. Kemuadian dia tertawa
melihat Shigeyuki berusaha menghentikan tangisnya. Lalu mengusap dengan gemas
wajah Shigeyui yang penuh lumpur.
Yoshimoto melihat
tangan dan bajunya yang kotor. Shigeyuki tertawa melihatnya,”Bukankah itu
darimu yang memelukku?” Yoshimoto ikut tertawa dan menyuruhnya diam.
Yoshimoto merangkul
Shigeyuki mengajaknya pulang.
Ternyata sedari tadi
Shinichi melihat peristiwa tersebut bersama pacarnya dari kejauhan. Shinichi berpendapat
Yoshimoto melakukan semua itu hanya untuk mendapatkan kepercayaan Shigeyuki.
Pagi harinya ayah dan
ibu bersikap seperti biasa saat waktu sarapan, Shinichi yang melihatnya
langsung pamit berangkat sekolah, sedangkan Shigeyuki sudah berangkat lebih
awal.
Saat Shinichi sudah
keluar rumah, sikap ayah dan ibu beubah. Senyum mereka langsung hilang. Suasana
menjadi canggung diantara mereka.
Di sekolah, tampak bangku
Shigeyuki yang kosong. Salah satu teman Yamao bertanya padanya, apa tak apa2
tidak pergi ke pesta ultah?. Yamao menenangkannya,”Itu bukan penganiayaan jika
bebas berpartisipasi’, itu apa yang home tutor (Yoshimoto) katakan.”(jadi
Yoshimoto membebaskan mereka tidak datang ke pesta). Sono-chan tampak bersalah
mendengarnya.
Ternyata Shigeyuki
berada di tempat persembunyiannya bersama Yoshimoto. Shigeyuki meremas photo2
teman2 sekelasnya satu2 persatu dan mengatainya. Yoshimoto ikut2an dia mengatai
dan meremas sebuah photo lalu memasukkannya ke mulut Shigeyuki dengan paksa.
Shinichi masih berusaha
mencari tahu tentang Yoshimoto bersama pacarnya. Saat dia mencari di internet
tentang si pembunuh Yoshimoto, muncullah judul yang bertuliskan peringatan
tentang Yoahimoto Kouya, super tutor yang sebenarnya pembunuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar