Ayah, ibu, Shinichan, dan Yoshimoto sedang sarapan pagi bersama, ayah berkata bahwa hari ini adalah hari kelima dan Shigeyuki masih mengurung diri di kamar. Dengan kata lain, Yoshimoto tak mendapatkan hasil apa2.
Yoshimoto :”Jika dia telat tak apa2, kan?”
“Tidak bisa.”Ayah memberikan surat pembayaran kontruksi pada Yoshimoto. Dengan santai Yoshimoto mengembalikan surat itu pada ayah. Pada akhirnya mereka saling berebut lagi. Tanpa memperdulikan perkataan Shinichi yang menyuruh mereka berhenti.
Tiba2 Shigeyuki berjalan menuruni tangga, siap untuk pergi ke sekolah. Semua tentu saja terkejut melihatnya.
Yoshimoto tertawa senang menyalami ayah, serta memberikan kertas kontruksi pembayaran yang sudah lecek kepadanya. Hehehehe …
Shigeyuki berada di luar sekolah dengan perasaan takut untuk masuk. Tiba2 ada tangan yang memegang pundaknya, itu Yoshimoto.
Yoshimoto :”Apakah kakimu cram (hingga tak masuk ke dalam sekolah)?”
“Tidak mungkin …”
Sebelum Shigeyuki menyelesaikan kata2, dengan kasar Yoshimoto memegang wajahnya, berkata dengan tegas,”jangan menyusahkan dirimu. Okey? Aku di sisimu apapun yang terjadi.” Shigeyuki terdiam mendengarnya, lalu mengangguk.
Dengan langkah berat Shigeyuki memasuki kelasnya, teman2nya saling berbisik melihatnya. Dia sangat senang melihat Sono-chan datang, lalu menghampirinya. Dengan dingin Sono-chan bertanya kenapa dia datang? Shigeyuki tak mengerti.
Sono-chan menghampiri teman2nya berkata bahwa dia taruhan dengan home tutor Shigeyuki, dan benar saja Shigeyuki datang ke sekolah. Sono-chan bertanya pada Shigeyuki,”Apa kau pikir aku menulis comments itu? Itu semua pekerjaan tutor-mu.”
“Kau bohong. Pria itu ada di kamar sebelah.”
“Baka. Jika kau mempunyai ID dan password, seseorang bisa memukanya dengan Hp. Itu sudah biasa.”
Diperlihatkan bahwa benar yang menulis lewat website Sono-chan adalah Yoshimoto, leawat Hp-nya. Saat dia berada di kamar Shinichi.
“Jika kau tak datang aku akan menerima 100 ribu yen. Tapi kau memalukan. Suasana hatimu berubah karena comment itu.” Sono-chan memperlihatkan commennya pada teman2nya.
Shigeyuki pulang dengan perasaan marah, melewati ibu2 yang sedang ngerumpi di depan rumah. Di dalam rumah Yoshimoto menghitung uang yang telah diterimanya dengan tersenyum lebar karena membuat Shigeyuki pergi ke sekolah. Shigeyuki langsung bertanya kenapa Yoshimoto melakukannya? Karena dia mempercayainya.
Yoshimoto :”Aku mengerti. Kau menutup pintu, tidak bicara pada siapapun, menyakiti perutmu sampai batas dirimu. Kau selalu sendiri di dalam ruangan yang penuh sampah. Bukankah kau ingin seseorang mempercayaimu.”
“Semua yang kau lakukan adalah perhitungan untuk taruhan?”
“Itu tidak akan berguna jika muncul di bawah tekanan. Kau bermain sangat banyak permainan.”
Yoshimoto yang marah berusaha memukul Yoshimoto, tapi dengan kasarnya Yoshimoto melemparnya kea rah rak kaca sampai rak kaca hancur. Suara yang ditimbulkan sampai terdengar ibu2 yang sedang berbicara di luar.
Ibu masuk dengan buru2, dia melihat Shigeyuki yang kesakitan di lantai. Sedangkan Yoshimoto hanya berdiri menatapnya sambil berkata,”Membuat kebodohan bagi semua orang, bukankah itu memalukan? Apa yang kau lakukan?”
Shigeyuki bangkit dan berusaha memukulnya lagi, dengan mudah Yoshimoto membantingnya ke sofa. Ibu yang berusaha menolongnya bahkan dilempar ke lantai. Shigeyuki tetap berusaha memukul.
Yoshimoto kemudian menahannya di lantai, dengan tatapan marah dia menyuruh Shigeyuki menatapnya. Dengan marah dia memukul lantai dengan tangannya di dekat Shigeyuki.
Shinichi yang turun dari atas melihat mereka langsung menarik mundur Yoshimoto menjauh. Dengan santai Yoshimoto berkata,”Kau tidak benar2 peduli, ketika kau melihat adikmu seperti ini,kan? Hanya mengatakannya. Kau akan merasa lebih baik.” Perlahan Shinichi melepaskan Yoshimoto. Seperti orang gila, Yoshimoto tertawa. Kemudian mengambil mega phone yang terdapat di samping TV.
Dengan mega phone tersebut Yoshimoto berbicara,”Seorang siswa laki2 bersekolah di SMA daerah A melompat dari atap sekolahnya. Meninggalkan catatan di ruang kelas mengatakan penyerangan, pelecehan verbal, dan malu.”
Yoshimoto mendekati ibu yang ketakutan,”Kebenaran bahwa ada segala macam pembbully an. Digambarkan secara jelas dalam rasa sakit di bully oleh teman2 sekelasnya. Mungkin itu sebab bunuh diri. Kenapa dia membully??”
Yoshimoto kemuian mendekati Shigeyuki,”Kenapa dia melakukan bunuh diri? Dewan pendidikan mencari keterangan dari pihak sekolah. Sejak terungkap sangat terlambat, anak itu sudah tidak ada di dunia ini lagi. Hari ini, di stasiun kereta api-B, seorang siswa laki2 yang menghadiri SMA metropolitan.”
Yoshimoto berganti mendekati Shinichi yang berada di tangga,”didorong dari platform yang mengakibatkan kematiannya. Siswa SMA yang tertangkap adalah mahasiswa terhormat yang dipercaya semua orang. Apa yang terjadi padanya?”
“para guru bingung dan tak sanggup membayangkan situasi. Mahasiswa ingin mengakhiri kesedihannya. Kenapa orang tua yang meninggalkannya menyadari kegelapan pikirannya?”
Yoshimoto naik ke kursi, berkata dengan mega phone di tangannya,”Tidak ada yang percaya ini akan terjadi. Sejak mereka sibuk, mereka tak punya waktu untuk mendengarnya. Kenapa mereka membuat alasan?” (mungkin yang diucapkan Yoshimoto ada hubungannya dengan masa lalunya)
Yoshimoto menghampiri ibu yang berusaha menghubungi ayah, dia meraih pundak ibu berkata bahwa dia telah berkata dengan jelas agar jangan ikut campur. Pelanggaran kontrak adalah 10 milyar won. Apa ibu mau menggadaikan rumahnya atau membayar dengan asuransi hidup?
Saat Shigeyuki akan berlari menuju kamarnya, Yoshimoto langsung mencengkeram bajunya, Shigeyuki teriak2 apa yang sebenarnya Yoshimoto inginkan. Dengan pelan Yoshimoto berkata bahwa dia ingin menyelesaikan, kata2nya membuat semua terkejut.
Tanpa sengaja tas Yoshimoto terjatuh saat tanpa sengaja Shigeyuki jatuh menyenggolnya, dan isinya keluar. Shigeyuki melihat boneka yang bernoda darah.
Sambil tetap mencengkeram baju Shigeyuki di lantai, Yoshimoto berkata,”Dengarkan,di dunia ini, pasti ada yang disebut harapan. Tapi kau tahu…”Yoshimoto melihat bonekanya, kelebatan masa lalunya saat di hutan muncul.
Yoshimoto mulai sedikit tenang, dia berkata sambil tetap mencengkeram baju Shigeyuki, seperti menahan tangis,”realita sebenarnya lebih kacau daripada yang kau pikir. Itulah kenapa kau butuh menjadi kuat.”
Kemudian Yoshimoto melepaskan cengkeramnya, berdiri, lalu berkata pada ibu bahwa dia mempunyai satu tawaran, jika Shigeyuki-kun pergi ke sekolah untuk satu minggu mulai minggu depan, aku akan berhenti. Shigeyuki-kun bisa melakukannya. Jika dia membuktikan itu, ibu tak akan memutuhkannya.
Yoshimoto menarik kerah belakang Shigeyuki membuatnya berdiri, sekarang waktunya belajar. Dia kemudian membereskan barang2nya yang berserakan, lalu naik tangga diikuti Shigeyuki.
Di kamarnya Shigeyuki bertanya dengan takut pada Yoshimoto, jika dia benar2 pergi ke sekolah seminggu apa dia akan berhenti? Yoshimoto membenarkan. Shigeyuki akan melakukannya.ii nee…
Kemudian Shigeyuki bertanya karena penasaran dengan boneka yang ada di tas Shigeyuki, ada darah di boneka itu. Yoshimoto tertawa mendengarnya. Apakah Shigeyuki berjanji tak akan mengatakan siapapun jika dia mengatakannya? Tanya Yoshimoto. Shigeyuki mengangguk
Yoshimoto mendekat, lalu berbisik di telinga Shigeyuki,”Kau tahu aku telah … membunuh seseorang.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar