Episode 1
2007.7.22. 23:51 PM
Seorang polisi (Kim Jae
Wook) sedang mematai-matai sekelompok penjahat di sebuah kapal,. Tapi sayang
dia ketahuan. Terjadilah kejar2an diantara mereka. Sampai akhirnya polisi itu
bisa dikepung oleh para penjahat tersebut. tak ada jalan lain, dia menembakkan
pistol di tangannya ke udara.
Suara itu mengagetkan Yang Shi on (So Yi Hyun)
yang berada tidak jauh dari kapal, membuatnya bergegas lari kearah kapal. Kembali ke kapal, sang
polisi masih berusaha lari dari kejaran para penjahat. Tiba2 saja dia terkejut
menghentikan larinya.
Di sisi lain Yang Shi
On berlari di kapal mencarinya. Saat dia berada bagian atas kapal, dia melihat polisi
tadi yang sedang saling menodongkan pistol dengan seseorang, tidak
diperlihatkan wajah si penodong. Orang tersebut menembak Kim Jae Wook. Mungkin
Kim Jae Wook megenal orang tersebut, karena saat dia ditembak dia diam saja
dengan pistol di tangannya.
Yang Shi On yang
melihat Kim Jae Wook ditembak di depan matanya, berteriak,”Andweee ….”. Tentu
saja itu membuatnya ketahuan oleh para penjahat itu, teradilah kejar2an
diantara mereka.
Tapi sial. Yang Shi On
menemui jalan buntu. Salah satu penjahat memukul kepalanya dari belakang dengan
tongkat. Sebelum Yang Shi On tak sadarkan diri dia melihat polisi tadi
memandangya, lalu kilas balik saat2 dia bersama si polisi. Sepertinya mereka
sepasang kekasih. Dia mengingat saat Kim Jae Wook menciumnya, lalu berjalan
pergi dengan senyuman. Mungkin itu beberapa saat sebelum melaksanakan tugas
pengintain.
6
tahun kemudian …
Ternyata Yang Shi On
masih hidup, dalam keadaan koma. Suatu hari tiba2 saja dia terbangun dari
komanya. Saat para dokter memeriksanya, mereka semua bingung bagaimana Yang Shi
On bisa tiba2 terbangun dari komanya dalam keadaan normal.
Yang Shi On berada di
ruang interogasi dengan 2 orang polisi yang sedang menginterogasinya. Mereka
bertanya soal kejadian 6 thn lalu, 20 Juli 2007. Tapi berapapun ditanya Yang
Shi On tak bisa mengingat kejadian tersebut. Para polisi tidak percaya karna
ada 2 polisi rahasia dengan intel pada penyelundupan. Tapi seorang polisi yang
tertembak mati ditemukan. Dan polisi Yang Shi On ditemukan hanya 20 m darinya,
pingsan.
Salah satu polisi
menunjukkan photo Kim Jae Wook pada Yang Shi On. Walau begitu Yang Shi On tak
bisa mengingat kejadian waktu itu dan tidak mengingat siapa laki2 dalam foto
tersebut.
Yang Shi On sudah tak
tahan lagi ditanyai soal kejadian 6 thn lalu. Dia berjalan kearah kaca yang
dibaliknya ada juga para polisi yang melihat interogasi tersebut. yang Shi On
berkata,”Aku juga ingin tahu, kejadian itu yang membuatku frustasi dan merasa
seperti aku menjadi gila. Apa yang terjadi hari itu, kenapa aku pergi ke sana,
kenapa aku tidak bisa mengingat apa yang terjadi hari itu. Jika aku masih
mempunyai beberapa harapan bahwa aku bisa menemukan ingatanku, tolongktakan.
Aku akan sangat berterima kasih.” Para polisi sepertinya menjadi percaya dengan
perkataan Yang Shi On. Salah satu polisi yang melihat dari balik kaca tersebut
adalah seorang kepala tim detektif, Choi Moon Shik.
3
bulan kemudian …
Yang Shi On sedang
memeriksakan diri/berkonsultasi pada Dokter Park Hyeong Jin. Di belakangnya juga tampak
seorang dokter yang sedang mencatat. Yang Shi On terganggu dengan dokter di belakang,
yang memainkan bolpoint. Seperti di drama SHARK, dokter itu menceklek-ceklekkan
bolpointnya.
Yang Shi On
menceritakan kondisinya pada Dr. Park setelah bangun dari koma. Dia bisa
melihat orang,”Mereka manusia, tapi … Aku yakin mereka bukan manusia.” Dr. Park
tak mengerti. Shi On menjelaskan,“Anda mengerti … mereka mempunyai wujud
seseorang, tapi … mereka tak berkata apapun, juga tidak mempuyai focus pada
mata mereka, dan tidak mempunyai expresi. Dan juga aku berfikir hanya aku yang
bisa melihat mereka.”
Dr. Park bertanya apa
mereka sekarang ada di ruangan itu? Yang Shi On melihat di sekelilingnya, tidak
ada yang aneh. Dia berfikir mereka tidak ada di situ. Dokter yang berada di
belakang tersenyum sambil mempercepat menceklek-ceklekkan bolpointya. Itu
membuat Yang Shi On semakin terganggu. Dia berdiri menghadap dokter tersebut,
menyuruhnya berhenti. Dokter itu berdiri tanpa ekspresi, lalu berjalan kearah
jendela dengan semakin cepat menceklek-ceklekkan bolpointnya.
Terlihatlah belakang
kepala dokter itu terluka (merinding ngeliatnya). Yang Shi On tentu saja
terkejut, berarti dokter tersebut hantu. Dokter itu membuka jendela,
menghentikan menceklekkan bolpoint menghadap Yang hi On dengan tersenyum. Lalu
tiba2 terjun ke bawah.
Yang Shi On yang
terkejut, berusaha menguatkan dirinya, melangkahkan kaki mendekati jendela. Dr.
Park melihatnya dengan bingung. Saat sampai di dekat jendela, Yang Shi On
melihat bolpoint di pinggir jendela, yang kemudian jatuh tertiup angin. Dengan takut2,
dia melihat ke bawah. Tidak ada apa2 di bawah.
Di kantor polisi Cha Gun
Woo (Taechyeon) sedang berada di depan kaca, dia berlatih berbicara untuk
menyambut ketua tim baru (jadi inget I HEAR YOUR VOICE). Dia bekerja sebagai detektif bagian kehilangan dan
penemuan barang.
Yang Shi On tiba2 masuk
dengan menggunakan pakaian santai menuju sebuah meja, lalu mengeluarkan barang2
perlngkapan mandi dari tasnya. Gun Woo mengira dia wanita gila yang suka
membuang sampah di depan stasiun polisi. Kemudian menyuruh bawahannya
mengeluarkan Shi On.
Gun Woo menggerutu
kesal karena ada yang membuang sampah di sana. Dengan membelakangi bawahannya
dia bertanya kenapa lama sekali mengeluarkan wanita tersebut. Bawahannya dengan
gugup memanggilnya, menyuruhnya melihat sesuatu.
Dengan kesal dia
bertaya pada bawahannya ada apa. Tiba2 matanya melotot melihat ada pengenal
polisi di tas Yang Shi On. Dia adalah ketua inspectur yang baru. Shi On hanya
menanggapinya dengan santai, menyuruh Gun Woo menyiapkan ruang penyimpanan
untuk inspeksi, karena dia akan kembali 30 menit lagi (setelah mandi).
Gun Woo
masih bengong, tanpa menjawab sampai Shi On menyuruhnya menjawab. Gun Woo yang
masih tak percaya hanya mengangguk mengiyakan.
Shi On telah memakai
seragam bersama Gun Woo pergi memeriksa ruang penyimpanan yang digunakan untuk
menyimpan semua barang2. Shi On melihat-lihat barang2 yang ada di tempat
tersebut.
sedangkan Gun Woo sedang menelephone ketua tim detektif Choi Moon
Shik untuk protes karena tak diberi tahu terlebih dahulu tentang Shi On. Dia
tahu kalau Shi On adalah orang yang sembuh dari koma selama 6 tahun. Gun Woo
mungkin meragukan Shi On yang sudah lama tak bertugas. Dia tidak melanjutkan
kata2nya karena Shi On memanggilnya.
Shi On bertannya pada
Gun Woo berapa lama barang2 disimpan di sana. Saat Shi On mengambil sebuah barang
tak sengaja ada sebuah bolpoint menggelinding. Sepertinya itu bolpoint yang
dipegang hantu dokter di rumah sakit. Gun Woo menjawab dengan nada kesal bahwa
menurut polisi adalah 1 thn 6 bln 14 hari, tepatnya 561.5 hari. Setelah itu
barang2 tersebut akan dilelang. Gun Woo bergumam dengan kesal karena Shi On tak
tahu apa2, tapi pangkatnya 2 level diatasnya.
Shi On mengambil sebuah
baju, ada tanda pengenal dengan nama Dan
Oh Reum di baju tersebut.
Shi On sepertinya kesal
mendengar gerutu Gun Woo. Dia menatap Gun Woo yang membuat Gun Woo terkejut
ditatap seperti itu dengan gugup ia bertanya ada apa. Shi On mengajak Gun Woo
berbicara. Mereka berjalan meninggalkan ruang penyimpanan tersebut.
Shi On mengajak Gun Woo
minum di sebuah kedai/restoran. Dia memperbolehkan Gun Woo mengatakan apa yang
dipikirkan tentangnya.
“Bisakah aku mengatakan
yang sebenarnya?”tanya Gun Woo yang di iyakan oleh Shi On. Gun Woo meminum
minumannya, lalu berkata,”Sebenarnya … aku benar2 tidak menyukai situasi ini.
Walaupun aku 3 thn lebih muda daripada anda. Aku 1 thn dan 8 bln lebih dulu
dari anda. Hanya karena lulusan dari akademi polisi. Anda polisi 2 level lebih
tinggi. Dan anda pikir aku akan suka fakta bahwa seorang ketua tim wanita
datang?”
Shi On tersenyum
mendengarnya, lalu dia meminum minumannya. Kemudian berkata bahwa dia
mengerti,”Tapi kau tahu, ada seseorang
berkata. Jika kau ikuti, kemudian takdirmu akan memandumu. Jika kau tidak
ikuti, kemudian takdirmu akan memaksamu.”
“Pikirkanlah dengan
hati2. Bagaimana kau akan mengatur takdirmu.”Shi On mengetok-ngetokkan gelasnya
ke meja. Lalu dia berjalan meninggalkan Gun Woo untuk memikirkan kata2nya. Gun
Woo memandang kepergian Shi On dengan bingung tak mengerti. (maksudnya Shi On
ditempatkan sebagai inspector adalah takdir).
Ternyata Shi On pergi
ke kama mandi untuk mencuci muka. Tapi tiba2 saja lampu di ruangan itu
berkedip-kedip, lalu terdengar suara rintihan. Shi On menghampiri asal suara
tersebut. dia bertanya apa ada orang di dalam, dengan takut2 dia membuka salah
satu ruang kamar mandi. Tidak ada siap2 di dalamnya.
Lampu tiba2 mati. Ada
sekelebat sosok yang keluar dari ruangan tersebut, tapi saat Shi On beralik tak
ada orang. Lampu kembali menyala. Shi On berbalik akan keluar kamar mandi. Tapi
dia dikejutkan oleh seorang gadis yang terdapat luka di wajahnya. Shi On dengan
ketakutan melangkah mundur, sambil menyuruh gadis itu jangan mendekat.
Gadis itu memegang
lengan Shi On. Ada darah yang tiba keluar. Gadis itu menatap Shi On yang
semakin membuatnya histeris.
Gun Woo datang karena
mendengar teriakan Shi On. Dia bertanya apa yang terjadi? Dengan gemetar Shi On
berkata bahwa ada darah. Seorang gadis yang berlumuran darah. Dengan sigap Gun
Woo mengeluarkan pistol, memeriksa setiap ruang kamar mandi, kosong.
Shi On terengah-engah
berkata,”Dia (gadis itu) memakai seagam sekolah. Seorang gadis dengan rambut
panjang.” Shi On melihat lengannya yang tadi terkena darah, tidak ada darah di
sana.
Gun Woo menepuk
tangannya dua kali di depan wajah Shi On menyuruhnya sadar. Gun Woo mengira Shi
On berhalusinai karena alcohol.
Keesokan harinya, Gun
Woo curhat mengenai Shi On pada ketua tim detektif Choi Moon Shik. Ketua Choi
menyuruh Gun Woo mengerti tentang kondisi Shi On karena baru bangun dari koma.
Tapi Gun Woo tetap protes, membuat ketua detektif tersenyum mendengar ocehan
Gun Woo.
Tak sengaja Gun Woo
mengatakan soal pistol. Itu membuat ketua Choi terkejut, bertanya apa Gun Woo
mempunyai pistol? Karena itu akan menjadi masalah kalau ketahuan Shi On. Gun
Woo memegang bahu ketua Choi menyuruhnya tenang. Bertepatan dengan itu, Shi On
datang. Shi On langsung meminta Gun Woo mengembalikan pistol tersebut. walau
awalnya Gun Woo enggan memberikannya, tapi pada akhirnya dia tak bisa berrbuat
apa2 lagi selain menyerahkan pistolnya.
Saat Shi On menarik
peltuk pistol tersebut, ternyata itu hanya sebuah korek api. Wkwkwkwk … Ketua
Choi tertawa sambil menutup mulutnya. Gun Woo beralasan mungkin saja dibutuhkan
saat bertemu kriminal. Shi On hanya menatap Gun Woo. Ketua Choi memperkenalkan dirinya
pada Shi On. Lalu meminta Shi On menjaga Gun Woo, kemudian pamit pergi.
Ada acara pelelangan
barang yang sudah melewati masa penyimpanan. Shi On yang bertugas menjelaskan
barang2 tersebut dengan Gu Woo.
Saat Shi On menjelaskan
baju oleh raga milik Dan Oh Reum, dia terdiam menatapnya, teringat bahwa hantu
yang dilihatnya di kamar mandi juga bernama Dan Oh Reum.
Saat dia menoleh ke
arah para hadirin. Dia melihat hantu Oh Reum sedang menatapnya. Semua bingung
melihat Shi On yang terdiam dengan wajah ketakutan. Gun Woo berbisik
memanggilnya.
Karna Shi On tetap diam
saja, Gun Woo akhirnya naik ke podim menghampirinya. Gun Woo memanggil Shi On
dengan mengguncang-guncangkan bahunya. Shi On akhirnya sadar, menoleh kea rah
Gun Woo. Saat dia kembali melihat ke tempat hantu Oh Reum tadi, ternyata sudah
menghilang. Shi On menghela nafas, lalu melanjutkan menjelaskan.
Saat Shi On berjalan di
sebuah gang menuju rumahnya. Dia melihat hantu Oh Reum lagi. Dengan takut2 dia
berjalan sambil melihat sekeliling. Ternyata hantu itu mengikuti Shi On,
membuat Shi On berlari sekuat tenaga menuju rumahnya.
Saat sudah sampai di
dalam rumah, Shi On dengan gemetar mengeluarkan pil penenang dari dalam tasnya.
Tanpa sengaja dia menjatuhkan botol obatnya sampai isinya berhamburan di
lantai. Saat dia memunguti obatnya yang berhamburan, dia melihat hantu Oh Reum
di depannya. Hantu itu menatapnya sambil berurai air mata. Dengan histeris Shi
On berjalan masuk ke kamar mandi.
Shi On berjongkok
dengan lemas di balik pintu kamar mandi dengan terengah-engah. Kemudian dia
melihat tulisan ‘Help Me’ di kaca
kamar mandi.
Shi On sedang mencarii
informasi tentang Dan Ah Reum di kantor. Diketahui bahwa Dan Oh Reum meninggal
karena bunuh diri.
Saat baju olahraga Oh
Reum akan dibakar Gun Woo di tempat pembakaran karena tak ada yang membelinyaa
di acara pelelangan. Shi On datang sambil berlari, berteriak melarang
membakarnya. Lalu meminta baju tersebut.
Saat berada di kantor,
Shi On menyuruh Gun Woo melakukan sesuatu menurut apa yang dikatakan tanpa
menanyakan alasannya. Lalu menyuruhnya mencari tahu semua mengenai Dan Ah Reum
dari sekolahnya. Dengan kesal Gun Woo bertanya kenapa dia harus melakukannya
(itu kan tugas polisi). Shi On berkata bukankah kembali ke tim angkatan rahasia
adalah harapannya? Karena yang bisa mengajukan hal itu adalah Shi On.
Gun Woo datang ke
sekolah Oh Reum dengan terpaksa, karena ingin masuk ke satuan khusus. Sedangkan
Shi On datang ke rumah Oh Reum. Dia bertemu dengan ibu Oh Reum. Ibu Oh Reum
mengatakan dengan sedih bahwa, anaknya tidak bisa berbicara (tunawicara) dan
hanya menulisnya di sebuah catatan.
Ibu Oh Reum pamit untuk
mengambil minuman. Saat itu Shi On mendengar suara piano. Saat menengok kea rah
sumber suara, dia melihat Oh Reum sedang memainkan piano. Shi On berjalan
menghampirinya. Oh Reum melirik melihatnya (tidak ada luka di wajah Oh Reum),
lalu berdiri berjalan ke sebuah kamar. Shi On mengikuti Oh Reum masuk.
Terdapat banyak lukisan
di dalam kamar. Shi On memotret nama Dan Oh Reum di salah satu lukisan.
Shi On datang ke
sekolah seni Picasso. Dia melihat hantu Oh Reum berdiri di atas gedung
tersebut. Shi On masuk mengikuti hantu Oh Reum dengan berlari. Tanpa sengaja
dia menabrak seorang anak laki2, membuat tempat sampah yang di bawa anak itu
terjatuh dan sampahnya berhamburan.
Tepat saat itu Gun Woo
menelephone Shi On. Gun Woo tak menemukan hal yang aneh, tapi hanya bahwa Oh
Reum mempunyai pacar di sekolah bahasa Jepang, namanya Bae Kyung Min. Shi On
menyebutkan nama Bae Kyung Min, membuat anak laki2 yang memunguti sampahnya
tadi melihat ke arahnya. Dia adalah Bae Kyung Min.
Shi On menginterogasi
Kyung Min. tapi Kyung Min berbohong bahwa dia tidak mengenal Oh Reum dan hanya
menghadiri kelas seni dengannya. Dengan marah Kyung Min berkata bagaima dia
pacaran dengan gadis yang tidak bisa berbicara, itu memalukan. Setelah
mengatakan itu Kyung Min berjalan hendak pergi. dengan sigap Shi On memgang
tangannya, membuatnya berhenti. Shi On bertanya apa
Kyung Min yakin Oh Reum benar2 bunuh diri?. Dengan tegas Kyung Min berkata bahwa
dia tidak tahu, dia mengatakan hubungannya dengan Oh Reum hanya rumor dan itu
memalukan. Kemudian menyuruh Shi On jangan datang menemuinya lagi. Dengan kasar
dia mengibaskan tangannya untuk melepaskan pegangan Shi On.
Ternyata Shi On belum
meninggalkan gedung itu. Dia berdiri di luar gedung menunggu kedatangan Gun
Woo. Dengan kesal Gun Woo datang menghampirinya, saat mereka berjalan pergi
meninggalkan gedung tersebut, terdengar suara oaring ramai dari arah gedung.
Shi On berbalik melihat
Kyung Min yang hendak bunuh diri dari atas gedung. Kyung Min berdiri menangis
sambil memegang sebuah hiasan Hello Kitty. Dengan gemetar Kyung Min
melangkahkan kakinya, hendak terjun. Shi On diikuti Gun Woo datang ke atap. Shi
On menyuruh Kyung Min turun, Kyung Min menyuruh mereka jangan mendekat.
Gun Woo mengeluarkan
borgolnya, lalu memborgol salah satu tangannya. Dia menyuruh Kyung Min lompat
kalau berani. Karena dia pikir Kyung Min hanya menggertak. Tak disangka Kyung
Min benar2 terjun. Gun Woo berlari ke arahnya, sdangkan Shi On menutup wajahnya
dengan tangan.
Saat membuka matanya,
Shi On melihat tangan Gun Woo. Ternyata Gun Woo berhasil menangkap tangan Kyung
Min dan memborgolnya. Kyung Min pingsan saat ia melihat ke bawah dan hiasan
Hello Kitty di tangannya terjatuh. Shi On beruaha sekuat tenaga menarik mereka.
Kyung Min sedang
dirawat di RS, dia sedang teridur karena shock. Shi On duduk di dekatnya. Gun
Woo datang menghampirinya, dia berkata dengan heran, karena kejadian itu
terjadi secara tiba2. Jika Oh Reum benar2 bunuh diri, kenapa laki2 mencoba
melompat dari gedung setelah bertemu Shi On? Karena Kyung Min tak ingin
mengatakan apapun mereka bingung bagaimana bisa mengetahui masalah yang
terjadi. Gun Woo menjelaskan pada Shi On bahwa mereka butuh seseorang untuk
berkonsultasi. Mendengar itu Shi On tampak berfikr, lalu dia buru2 pergi dari
ruangan itu.
Ternyata Shi On pergi
untuk berkonsultasi pada dokter Park. Dr Park menyuruh Shi On menceritakan
semuanya dari awal.
Kyung Min akhirnya bangun, dia
melihat Gun Woo duduk di sampingnya. Gun Woo menyuruhnya istirahat, lalu
menaruh hiasan Hello Kitty di tangan Kyung Min. Karena Kyung Min diam saja Gun
Woo berjalan pergi untuk membelikannya makanan. Tapi langkahnya terhenti arena
Kyung Min mulai berbicara tanpa melihat ke arah Gun Woo. Bahwa dia pertama
bertemu dengan Oh Reum saat di kelas seni. Kyung Min menggenggam hiasan Hello
Kitty di tangannya dengan erat.
Flashback …
Saat di sekolah seni.
Bukannya melukis patung di depannya, Kyung Min malah melukis Oh Reum. Hehehehe
…. Oh Reum tersenyum melihatnya.
Suara Kyung Min :”Oh
Reum … Dia mempunyai kekurangan pendengaran yang lemah, tapi … dia adalah gadis
yang sangat cantik … aku sangat menyukai Oh Rum.”
Ah Reum memberikan
hiasan Hello Kitty pada Kyung Min di atas gedung.
“Beruntung, Oh Reum
menyukaiku juga. Aku sangat bahagia. Tapi … Oh Reum sedikit berbeda.”
Kyung Min menggenggam
tangan Oh Reum.
“Untuk berkencan dengan
seorang laki2 ‘Normal’, dia berkata sangat berat.”
“Aku ingin membantunya.
Untuk Oh Reum, tidak, untuk kita berdua. Jadi aku memperkenalkannya untuk
sebuah terapi yang aku tahu.”
Oh Reum sepertinya
menghindari Kyung Min.
“Oh Reum … dari dokter
… mendapat terapi. Tapi kemudian … saat Oh Reum berubah menadi seseorang yang
berbeda, aku mengetahunya kemudian. Aku sangat frustasi.”
Kyung Min datang ke RS
tempat Oh Reum terapi.
“Itu kenapa, aku pegi
untuk menemui si penerapi. Untuk menyanyakan tentang kondisi Oh Reum. Juga,
untuk konsultasi”
Kyung Min masuk ke
ruangan dokter tersebut. saat melihat ke dalam ternyata ia tak melihat siapa2
dan lampu diruangan itu juga mati. Tapi ia melihat di dalamnya ada ruangan yang
terbuka. Saat ia melihatnya, ternyata Oh Reum sedang dilecehkan oleh dokter
tersebut. oh Reum tampak meneteskan air mata, tak bisa berbuat apa2.
“Di sana … aku melihat sesuatu
yang aku tidak seharusnya aku lihat.”
Flashback
end …
Gun Woo bertanya kenapa
Kyung Min tak melaporkannya ke polisi? Dngan terbata-bata Kyung Min mengatakan
bahw dokter itu adalah … pamannya. Tentu saja itu membuat Gun Woo terkejut,
lalu dia bertanya siapa nama dokter tesebut.
Gun Woo langsung
menghubungi Shi On yang masih berada di ruangan Dr. Park, tapi karena tak
diangkat dia mengirim pesan padanya. Bahwa yang melakukan kejahatan adalah
psikiater. Namanya adalah Park Hyung Jin. Shi On melihat papan nama dokter di
depannya, Park Hyung Jin.
Dr. Park yang sedang
mengambilkan minuman untuk Shi On, meliriknya ke arahnya. Lalu mengambil sesuatu dari dalam
laci. Kemudian menaruh minuman tersebut di depan Shi On yang tampak ketakutan.
Dr. Park berjalan ke arah pintu, menguncinya. Shi On langsung berdiri,
bertanya kenapa dia mengunci pintunya tiba2?. Dr. Park tersenyum, berkata
kenapa Shi On memikirkannya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar