Asli foto masa kecil Tecyeon |
Episode 5
Kembali saat Shi On
merasakan sakit kepala setelah memegang sebuah kotak. Kemudian paginya ia
berpapasan dengan hantu Lee Hyung Joon saat masuk kantor. (saay Hyung Joon keluar kantor, pintunya bisa teruka. Emang pintu bisa
terbuka yah walaupun hantu yang melewatinya? Hehehehe …)
Gun Woo mendapat bonus
karena kerjanya membantu tim investigasi. Kepala Choi meminta Gun Woo
metraktirnya, tapi Gun Woo ingin
menggunakannya untuk mentraktir Shi On karena telah mengirimnya untuk bergabung
dengan tim investigasi.
Gun Woo mentraktir Shi
On, Seong Chan, dan Seung Ha. Saat makan Seong Chan terus melihat jam, Gun Woo
yang mengetahuinya menyuruhnya pergi saja. Dia juga menyuruh Seung Ha pergi
juga. Itu adalah akal2an Gun Woo agar bisa berbicara berdua dengan Shi On.
Saat sudah mabuk Gun
Woo bertanya lagi soal bagaimana Shi On bisa tahu korban adalah tunangan jaksa
Park? Karena Shi On selalu selangkah lebih maju. Gun Woo tidak percaya kalau
itu hanya keberuntungan.
Shi On :”Jika aku
mengatakan yang sebenarnya, apa kau akan mempercayaiku?”
“Aku … Cha Gun Woo.
Benar2 mempunyai persahabatan yang kuat, okay?”
“Sejujurnya … aku
melihat roh.”Belum sempat Shi On melanjutkan kata2nya Gun Woo sudah tak
sadarkan diri karena mabuk, tapi Shi On tetap melanjutkan ceritanya,”Aku mulai
melihat mereka sekitar 3 bln lalu. Sejak aku terbangun dari komaku. Aku tetap
melihat orang mati.”
Seong Chan terburu-buru kembali ke kantor. Ternyata ia memakai computer kantor untuk video
call dengan Hee Bin. Hee Bin berkeinginan untuk berkunjung ke stasiun polisi. Dengan
gugup Seong Chan mengiyakan tapi dia harus menelephonenya terlebih dahulu dulu.
Shi On kesal karena
harus mengantarkan Gun Woo yang mabuk berat pulang. Berbekal KTP Shi On
menemukan alamat Gun Woo. Rumah Gun Woo mempunyai
kode pintu. Karena tak tega meninggalkannya di luar rumah, Shi On mencoba
membuka passwordnya dengan tanggal lahir Gun Woo. Dan, ternyata bisa terbuka.
Saat menyeret Gun Woo
menuju tempat tidur tak sengaja Shi On menyenggol seuah kotak hingga terjatuh
berantakan. Dengan kesal ia membereskan barang2 yang tercecer. Ketika memegang
sebuah tape recorder kuno Shi On merasakan sakit di kepalanya.
CUTE ... ^_^ |
Shi On menemukan foto2 Gun Woo waktu kecil di barang2 yang ia bereskan. Shi On
tersenyum melihatnya. Setelah selesai memasukkan kembali barang2 ke dalam
kotak.
Kemudian Shi On mengambil selimut dan bantal untuk Gun Woo yang
tergeletak di lantai. Karena tak kuat mengangkatnya ke tempat tidur.
Saat keluar dari
apartemen Gun Woo, Shi On melihat ada seoarang laki2 yang sepertinya mempunyai terbelakangan
mental mengikutinya.
Shi On terbangun di
tengah malam karena mimpi saat ia dikejar penjahat dikapal, lalu saat ia
berteriak melihat seseorang ditembak.
Gun Woo yang terbangun
di rumahnya tak ingat apa yang teah terjadi semalam. Saat berpapasan dengan Shi
On di kantor, Shi On menyindirnya karena rumah Gun Woo yang berantakan. Dan
juga menyuruh Gun Woo mengubah kode pintunya. Bukankah Gun Woo polisi? (karena
memakai kode tanggal lahirnya). Gun Woo marah karena Shi On tanpa rasa takut
masuk ke tempat pria single dan siapa yang memintanya mengantar pulang?. Shi On
beralasan mana ada polisi yang meninggalkan pria mabuk? Akhirnya Gun Woo
menyerah ia berterima kasih karena telah mengantarkannya. Kemudian mengajak Shi
On sarapan. Dia yang traktir. Tto? Wae? Gun Woo meminta Shi On
memulai pembicaraan yang semalam. Karena dia mabuk jadi Ia tak mendengar apa yang
dikatakan Shi On.
Saat Shi On menoleh, ia
melihat pria yang ia lihat di depan rumah Gun Woo berjalan ke arahnya. Reflek Shi On menarik Gun
Woo mendekat ke arahnya untuk membiarkan pria itu lewat. Tapi saat di depan Shi
On pria itu menghilang, tentu saja Shi On terkejut. Gun Woo mengira Shi On mau membisikkan rahasianya tapi kemudian Shi On mendorong nya menjauh karena kesal. Shi On lalu memandang
ke arah Gun Woo. Mungkin hantu tersebut ada hubungannya dengan Gun Woo.
Shi On makan dengan tak
bersemangat. Lalu ia bertanya apa ada seseorang yang dendam pada Gun Woo?
ketika di tim detektif, menyebabkan kematian tersangka oleh kesalah pahamaan
atau kecelakaan .. sesuatu seperti itu. Gun Wii menjawab tidak.
Saat Shi On ingin
menceritakan rahasianya, dia risih mendengar hantu pria itu mengetok-ngetokkan
tangannya ke meja. Shi On bertanya apa Gun Woo mendengarnya. Tentu saja Gun Woo
tak mendengarnya. Karena Shi On bertingkah aneh, Gun Woo yang kesal akhirnya
pergi.
Gun Woo yang kembali ke
kantor bertemu dengan Hee Bin yang ingin pergi ke Lost and Found Center di
depan kantor. Hee Bin datang tanpa memberi tahu Seong Chan, saat Hee Bin masuk
ke ruangan Lost and Foun Center bersama Gun Woo Seong Chan langsung bersembunyi
di kolong mejanya bersama Seung Ha.
Hee Bin bertanya pada
Geun Woo apa Inspector Cha Gun Woo ada? Dengan malas Gun Woo menjawab bahwa itu
adalah dirinya. Tentu saja Hee Bin terkejut tak percaya. Dengan marah Gun Woo
memperlihatkan tanda pengenalnya.
Hee Bin melihat daftar
pegawai di Lost and Found Center di dinding. Dia tahu bahwa yang selama ini mengaku
sebagai Inspector Cha Gun Woo bernama asli Im Seong Chan, polisi. Hee Bin
menghela nafas kesal. Kemudian pamit pergi, Gun Woo hanya melihatnya dengan
heran. Seong Chan keluat dari kolong meja dengan ngos2an, berbohong pada Gun
Woo bahwa ia sedang menalikan sepatu Seung Ha.
Shi On masuk kantor
dengan kesal karena diikuti oleh hantu yang selalu mengetuk-ngetukkkan
tangannya. Bersamaan dengan itu dia bertemu dengan Hee Bin yang akan keluar.
Hee Bin berbicara
dengan Shi On di uar kantor. Ia minta agar Shi On merahasiakan pekerjaannya
(sebagai shaman/peramal karena dia berbohong pada Seong Chan dia adalah seorang trainee/calon artis). Saat hee Bin akan pergi, Shi On menghentikannya.
Bertanya apa hantu juga membuat suara juga? Bukan bicara, tapi hanya membuat
suara yang sama berulang-ulang. Hee Bin menjawab bahwa hantu itu mencoba
berbicara pada Shi On. Orang mengatakan semuanya dengan mata mereka dan
tindakan. Sama untuk hantu juga. Lalu, apakah itu juga karena kemarahan? Hee
Bin pernah berkata bahwa hantu muncul karena kemarahan. Sebelum Shi On
menyelesaikan kalimatnya, Hee Bin langsung menghentikannya. Mereka akan berbicaara
lain waktu dan membawa bayaran. Lalu Hee Bin pergi.
Hee Bin menggerutu
sabmil mencuci tangannya di kamar mandi. Karena Shi On konsultasi gratis. Saai
keluar dari kamar mandi, tak sengaja ia menyenggol hantu Hyung Joon. Hyun Joon terkejut karena Hee
Bin bisa melihatnya, bahkan menyentuhnya. Hee Bin sadar bahwa yang ada di
depannya bukan manusia karena Hyung Joon tak berkata apapun dan hanya
memandangnya.
Seong Chan tak sengaja
melihat Hee Bin. Dia merasa aneh karena Hee Bin bicara sendiri.
Saat Hyung Joo akan
mendekat, Hee Bin langsung menghentikannya. Ia mengeluarkan kartu namanya.
Kemudian dia tersadar hantu tak memerlukannya. Lalu segera pamit pergi. Hyung
Joon hanya mentap kepergiannya.
Gun Woo sedang membaca
profil Shi On. Saat Shi On masuk dia buru2 menutupnya. Saat Shi On duduk,
terdengar ketokan. Dia melihat bahwa hantu itu ada di depannya sambil
mengetuk-ngetukkan tangannya. Shi On kesal, lalu ia menirukan bunyi yang
ditimbulkan hantu tersebut dengan pena. hantu itu mengangguk sambil tersenyum lebar membenarkan.
Gun Woo yang mendengar ketukan Shi On menyahut “Cha Gun Woo”. shi On tak
mengerti. Gun Woo menjelaskan bahwa Shi On baru saja berkata Cha Gun Woo. itu
adalah Kode Morse. Bagaimana ShI On tahu itu? Tiba2 Gun Woo pamit pergi. Shi On
yang baru mengerti hanya bengong memikirkannya.
Gun Woo ternyata
bertemu dengan kepala Choi. Dia menjelaskan tentang Shi On yang mengetahui
peristiwa otopsi tunangan jaksa Park keluar, Shi On sudah tahu tentang korban.
Paling utama, Shi On tahu Kode Morse. Tidak banyak poisi yang mengetahui Morse
Kode. Ayah Gun Woo adalah seorang pekerja di kapal ketika ia kecil. Dan Gun Woo
hanya tahu namanya (dalam Kode Morse). Dia berpendapat bahwa Ketua Tim Yang
adalah penghubung untuk seseorang dia atas (kedudukan yang lebih tinggi).
Seseorang yang tidak bisa mereka temui. Jadi kenapa seseorag seperti itu datang
ke Lost and Found Center? Tanya ketua Choi.
“Undercover (agen
rahasia)” jawab Gun Woo mantap.”Dia pasti mempunyai beberapa misi rahasia.
Kasarnya, dia adalah class lulusan dari universitas polisi. Dan menjadi
inspector senior termuda. Jadi apakah itu bisa diterima dengan akal sehat bahwa
dia dalam Lost and Found Center?”
Shi On sedang membaca
profil Gun Woo dengan serius. Kemudian dia melihat foto ayah Gun Woo, bernama
Cha Myung Soo. Meninggal pada 12 Agustus, 2002 (bersamaan dengan hari ultah Gun
Woo). saat melihat dengan seksama ternyata hantu yang menemui Shi On adalah
hantu ayah Gun Woo. (sekarang aku akan menulis paman Myung Soo buat ayah Gun
Woo)
Saat Gun Woo masuk, Shi On langsung menutupnya. Mereka saling melirik,
seperti mau mengatakan sesuatu. Lalu secara bersamaan mereka memanggil satu
sama lain. Tiba2 Seong Chan masuk, membuat mereka terdiam. Gun Woo
mengisyaratkan untuk berbicara di luar. Ia pamit pergi ke Gym. Shi On
mengikutinya keluar.
Mereka berbicara di
ruag penyimpanan. Shi On berkata bahwa ada yang harus ia katakana pada Gun Woo.
Dengan semangat Gun Wo siap mendengarkan. Karena ia mengira Shi On akan
mengatakan rahasianya yang seorang agen rahasia.
Shi On berkata bahwa ia
bertemu dengan ayah Gun Woo. Lalu berkata bahwa ia melihat orang mati. Ia bisa
melihat roh. Oh Reum dan tunangan jaksa Park … itulah bagaimana aku
menemukannya. Dan juga Kode Morse tadi juga adalah dari ayahmu ...
Gun Woo berkata dengan marah,”Itu
cukup. Omong kosong. Kau berharap aku untuk mempercayai itu? Kau melihat
ayahku? Bagaimana ayahku? Seperti apa dia? Aku pikir kau bisa menemukannya. Kau
mempunyai jaringan penyelidik yang luar biasa. Aku hanya tidak tahu siapa yang
kau tahu.” Shi On akan membantah tapi Gun Woo memotongnya,”Lihat, Ketua Tim
Yang Shi On! Aku tidak tahu rahasia apa yang kau coba sembunyikan, tapi kau
membawa-bawa ayah seseorang untuk melakukan itu! Ini adalah alasan buruk yang
datang dari otakmu? Hantu? Aku memperingatkanmu. Jangan pernah membawa-bawa
ayahku lagi.” Kemudian Gun Woo berjalan keluar dari ruang penyimpanan dengan
kesal.
Paman Myung Soo
menunggu Shi On di luar kantor. Saat Shi On keluar, paman Myung Soo berjalan
pergi, ia mengisayaratkan agar Shi On mengikutinya. Walau kesal Shi On berjalan
mengikuti paman Myung Soo.
Gun Woo sedang
menyetir, kemudian dia mengingat masa lalunya …
Flashback
Saat Gun Woo pulang
sekolah, ia melihat ayahnya sedang bekerja membagi-bagikan brosur pada anak2
sekolah. Awalnya dia diam saja ketika ayahnya diganggu. Karena tak tahan melihat ayahnya dipermainkan, akhirnya Gun Woo menghampiri mereka.
Gun Woo menghajar anak2
tadi di sebuah gang sepi. Dengan marah Gun Woo berkata pada salah satu
anak,”terbelakang? Siapa yang terbelakang? Uri appa baik2 saja sebelum
kecelakaan. Apa yang kau tahu?” kemudian Gun Woo meninju anak tersebut hingga
terjatuh,”dengar baik2. Jika kau membuat lelucon ayahku atau mengganggunya …
aku akan membunuh kalian semua.”
Paman Myung Soo sedang
merapikan brosur yang kusut karena ulah anak2 tadi. Saat Gun Woo berjalan
pulang, paman Myung Soo langsung menghampirinya degan tersenyum senang,”Gun Woo
ah.”panggiya. tapi senyumnya menghilang saat melihat Gun Woo terluka.”kaencana
Gun Woo ah. Kau bisa menaruh salep.” Dengan kesal Gun Woo merebut brosur di tagan
ayahnya, lalu menghamburkan semua brosur dengan kesal.
Gun Woo berteriak,”Siapa
yang menyuruhmu melakukan hal ini? Tidak ada yang memintamu mencari uang, appa.
Jangan pernah melakukan ini lagi.”
Paman Myung Soo
menjawab,”Appa nen … kaencana.”Gun Woo melemparkan tasnya dengan
kesal,”Bagaimana ini baik2 saja?” Gun Woo mengambil bunga anyelir di baju
ayahnya,”Hari keluarga sudah lama lewat, jadi kenapa kau masih mempunyai ini?”
dengan marah Gun Woo membuang bunga itu ke tanah, berteriak,”Ini kenapa anak2 membuat
lelucon padamu!”kemudian Gun Woo masuk ke dalam rumah dengan kesal.
Flashback End
Paman Myung Soo membawa
Shi On ke toko barang bekas. Dia melihat tape recorder yang ada di
kaca etalase. Ada seseorang yang
mengambil foto Shi On diam2 dari dalam mobil. Setelah itu dia melajukan
mobilnya pergi.
Ternyata Hyung Joon melihat kepergian mobil tersebut dengan tajam.
Di rumah, Shi On sangat
kesal karena paman Myung Soo tetap mengikutinya sambil membuat ketukan2. Hingga
sampai pagi tiba Shi On tidak bisa tertidur karena ketukan paman Myung Soo.
Shi On mengikuti paman
Myung Soo menuju rumah Gun Woo. Karena tak ada orang di rumah, terpaksa Shi On
masuk tanpa permisi. Di dalam rumah pamaan Myung Soo melihat keaarah tape
recorder lama di dalam kotak. Saat Shi On mengambil tape tersebut dia teringat
bahwa saat pertama kali menyentuhnya kepalanya menjadi sakit.
Tiba2 Gun Woo masuk ke
rumah. dengan cepat Shi On memasukkan tape di tangannya ke dalam tas. Gun Woo
langsung berteriak marah apa yang dilakukan Shi On di rumahnya? Apakah ini
ganya Yang Shi On? Datang ke rumah orang lain dan pergi membawa barangnya …
apakah ini bagaimana kau memecahkan kasus?” dengan terbata-bata Shi On
mengatakan bahwa ayah Gun Woo yang .. . belum sempat Shi On menjelaskan Gun Woo
memarahinya, karena dia tidak ingin Shi On membawa-bawa ayahnya. Lalu menyuruh
Shi ON keluar. Sebelum ia meneyebarkan ke polisi untuk masuk tanpa izin.
Shi On berjalan keluar
dengan kesal. Saat di luar dia mengeluarkan tape yang ia ambil. Ketika
dinyalakan ternyata tape tersebut rusak. Di dalamnya ada sebuah kaset.
Di dalam ruang
penyimpanan Shi On mencari tape yang bisa ia gunakan untuk mendengarkan isi
kaset tadi.
Ketua Choi menghampiri
Gun Woo di kantor. Dia mengajak Gun Woo makan malam karena hari ini adalah
ultah Gun Woo. Karena Gun Woo menolak, Ketua Choi menarik tangan Gun Woo
keluar.
Saat keluar, mereka
bertemu Shi On. Ia mengajak Gun Woo bicara, hanya 5 menit. Ketua Choi
meninggalkan mereka berdua.
Mereka bicara di ruang
penyimpanan. Shi On menyuruh Gun Woo mendengarkan kaset tadi. Itu adalah alasan
ayah Gun Woo datang pada Shi On. Gun Woo kesal, lalu beranjak pergi. tapi Shi
On menghentikannya. Ia mengambil tape yang rusak.”ayahmu memberikan ini padamu
untuk hadiah ultahmu, kan? Pada hari kecelakaan. Aku mencoba memperbaikinya
…tapi aku sudah katakan aku tidak bisa. Jadi aku hanya membawanya kembali.” Gun
Woo berkata bahwa ia tahu tabrakan itu, lalu berjalan pergi. Shi On kemudian
melanjutkan kata2nya bahwa di dalamnya Ada sebuah kaset.
Gun Woo sepertinya baru
mengetahuinya. Kemudian dia duduk kembali untuk mendengarkan kaset tersebut.
Flashback
Paman Myung Soo
mendapat bayaran dari hasil menyebarkan brosur. Ia ingin memberi hadiah ultah
untuk Gun Woo dengan uang tersebut. ia membeli tape dan kaset. Kemudian mulai
merekam suaranya sambil berjalan di jalanan.”Gun Woo ah, aku merekan ini. Gun
Woo ah aku bisa merekam di sini.”
Tiba2 ada truk yang
menabrak paman Myung Soo. Paman Myung Soo mengingat saat Gun Woo membuang bunga
anyelirnya. Kemudian saat Gun Woo sudah masuk ke dalam rumah, paman Myung Soo
berteriak,”Appa nen … chinca … kaencanande …”kemudian mengambil bunganya lagi,
lalu memasangnya kembali di bajunya.
“appa nen … kaencana …
selama aku mempunyai Gun Woo, kaencana. Selama aku mempunyai Gun Woo, semuanya
baik2 saja. Gun Woo, Gun Woo ah ... kaencana, kaencana” kata paman Myung Soo di
sisa hidupnya.
Gun Woo tertunduk
setelah mendengarnya,”Jadi ayahku mengatakan padamu tentang ini? Itu tidak
mungkin. Kau bohong, kan?” Shi On menjawab,”tentang Bunga anyelir…” Gun Woo tak
mengerti. Lalu Shi On menjelaskan,”satu yang ada pada baju ayahmu. Kau
memberukannya satu itu, kan?”
Gun Woo
menangis,”Bagaimana kau tahu tentang itu?” lalu memeluk tape di tangannya. Shi
On menahan tangis melihatnya.
Suasana sudah tenang,
Gun Woo berkata,”hari itu … jika bukan ultahku … ayahku …” Shi On menyahut
bahwa itu hanya sebuah kecelakaan, Gun Woo ah.”Tapi Gun Woo tampak
bersalah,”hari pemakaman ayahku pada hari ulttahku … aku berharap tidak ada
ultah dari awal.”
Shi On :”Aku yakin
ayahmu datang jadi kau bisa menghilangkan pikiran itu.” Gun Woo
tersenyum,”benarkah?”
“Apa yang akan terjadi
… Oh Reum i, Yeon Hee ssi … dan ayahmu.”Shi On menghela nafas,”Aku merasa
seperti ditarik untuk sesuatu yang datang sejauh ini. Seperti takdir.”
Tiba2 lampu mati. Saat
Gun oo berdiri untuk memeriksanya lampu kembali menyala.
Hyung Joo melihat
mereka dari atas. Shi On menatap kearah Gun Woo.
Behind The Scene
Liat deh Expresi Gun Woo saat berhasil menjatuhkan bunga, Lucu banget .... |
Techyeon :"Aku khawatir merusak tatanan rambutmu, jadi aku tidak bisa (mengipas) terlalu kuat." |
Taecyeon :"Eomma ...."T_T |
Makasih mba sinopsisnya. Sangat membantu aku yg lg plg ke rmh dan ga bawa laptop.. *ga bisa nntn -,- ... ditunggu ya mba ep 6 nyaa ... fighting :)
BalasHapus