Di ruang penyimpanan
dokumen Hyung Joon berusaha menutupi Shi On agar tak terlihat oleh ketua Choi.
Saat ktua Choi melihat-lihat ruang dokumen karena merasa ada orang lain selain
dirinya, tiba2 HP nya bunyi, telephone dari Gun Woo. Buru2 ketua Choi keluar
dari ruang dokumen untuk mengangkatnya.
Hyung Joon menghela
nafas selepas kepergian ketua Choi.
Shi On :”Detektif Lee
Hyung Joon. Kenapa kau menolongku? Apakah kau tahu … pria yang menargetkanku?”
Hyung Joon hanya bisa
diam menatap Shi On, kemudian berjalan pergi ia menoleh pada Shi On
mengisyaratkan agar mengikutinya. Shi On mengikuti Hyung Joon sampai ke tempat
ketua Choi mengambil dokumen. Berkas thn 2007, tentu saja saat Shi On mencari
kejadian di Incheon tidak ada karena sudah diambil ketua Choi. Saat Shi On
menoleh, Hyung Joon sudah menghilang.
Di kantornya, ketua
Choi menghancurkan berkas yang ia ambil.
Gun Woo menemui Shi On
yang baru pulang karena tak mengangkat telephone darinya. Shi On meninggalkan
HP nya di kantor jadi ia tak tahu kalau ada telephone. Gun Woo berkata Moon
Shik sunbae mengajak mereka keluar. Karena Shi On mempunyai waktu yang bera
hari ini jadi ketua Choi ingin membelikan makanan enak untuknya. Kemudian Gun
Woo menarik tangan Shi On.
Mereka makan di sebuah
kafe. Ketua Choi belum datang. Shi On mengembalikan korek pistol yang
dipinjamkan Gun Woo karena sudah tak memerlukannya lagi. Ia juga berterima
kasih untuk CCTV yang Gun Woo instal. Kau tidak bisa menembak dengan itu.
Gun Woo memperagakan
gaya menembak,”bergerak cepat dari target ke target … ini adalah yang terbaik
dari menembak. Itu sempurna untuk keselamatan, kelenturan, serangan dan
penembakan beruntun … itu sedikit keras bagi wanita karena kekuatan tubuh
bagian atas. Juga untuk lulusan univrsitas polisi.
Ketua Choi akhirnya
tiba, ia melihat pistol korek Gun Woo lalu memegangnya.”Dia (Gun Woo) memuat
tentang kemampuannya menembak, kan?” kata ketua Choi pada Shi On. “ia sangat
bagus. Ia menang saat kompetisi menembak.”
Kemudian ketua Choi
mengajari cara menembak yang bear pada Gun Woo,”In adalah terbentuk dari
instinc. Aku adalah penembak legendaries dari markas besar. bang!”
Saat ketua Choi
memperagakan menembak. Shi On teringat saat Hyung Joon ditembak di kapal. Tapi
Shi On tidak melihat/ingat wajah si penembak. Tiba2 gelas di tangannya terlepas
membuat ketua Choi dan Gun Woo mengarahkan pandangan mereka padanya.
Shi On :”Ketua tim.
Apakah anda di markas besar? (Ketua Choi membenarkan) Apakah kau tahu Detective
Lee Hyung Joon?”
Ketua Choi bertanya dengan polos,”Lee Hyung
Joon. Siapa dia?”
Shi On :“Aku dengar dia
detective di markas besar 6 thn lalu.”
Gun Wo :”Kau (Ketua
Choi) di sana waktu itu juga.”
Ketua Choi membenarkan.
Tapi dia cuti karena penyakitnya. Gun Woo sudah pernah ia ceritakan sebelumnya
… itu dia ambil istirahat untuk 6 bln. Gun Woo mengangguk mengingatnya.
Shi On :”Kau tidak
pernah mendengar tenatang nama detective itu?”
Ketua Choi :”Aku benar2
tidak bisa ingat. Aku akan tanyakan rekan kerjaku dan angota junior.”
Gun Woo mencairkan
suasana mengajak bersulang.
Gun Woo :”Ketua tim
(Shi On), kemana kau pergi pagi2 sekali? Kau pergi ke kantor sebelum aku.”
(sepertinya Gun Woo ke rumah Shi On untuk mengantar ke kantor)
Shi On :”Aku pergi ke
ruang penyimpanan dokumen.” (Ketua Choi tampak terkejut mendengarnya)
Gun Woo :”Kenapa kau
pergi ke sana?”
Ketua Choi melirik pada
Shi on dengan tatapan mencurugakan.
Esok harinya, saat Shi
On keluar rumah untuk ke kantor. Ternyata Gun Woo sudah menunggunya. Tanpa
berkomentar Shi On masuk ke mobil. Sebelumnya kan Shi On ingin agar Gun Woo tak
ikut campur dengan pekerjaannya.
Dalam perjalanan hi On
bertnya sampai kapan Gun Woo akan menjadi pengawalnya?
Gun Woo :”Kita belum
tahu siapa pria yang mencoba membunuhmu. Peristiwa 6thn atau apapun juga …
jangan hanya mengkhawatirkan oleh dirimu. Ayo lakukan bersama. Aku harus merasa
tanang untuk berhenti melakukan ini.”
Di kantor Shi On
mencari nama Lee Hyung Joon yang meninggal pada thn 2007. Kemudian mencatat
alamatnya.
Gun Woo dan Seong Chan
berada di ruang penyimpanan. Seong Chan curhat bahwa ia telah banyak memikirkan
tentang apa yang dikatakan Gun Woo kemarin. Kau tidak bisa menilai seseorang
dari luarnya. Setiap orang mempunyai kisahnya sendiri.
Gun Woo menebak Seong
Chan akan kencan. Dengan senang Seong Chan membanarkan, ia memperlihatkan 2
tiket film. Gun Woo menghina Seong Chan kuno… tiket film? Lalu apa yang akan
dilakukan Gun Woo di hari minggu? Tanya Seong Chan.
Gun Woo pura2 berfikir
… kemudian dia berusaha merebut tiket Seong Chan,”Aku ingin nonton. Hahahaha
Dengan cepat Seong Chan bisa menghindar. Gun Woo berkata bahwa ia hanya
bercanda, tapi sesaat kemudian ia berusaha meraihnya lagi. Membuat Seong Chan
kesal.
Shi On berusaha mencari
rumah Hyung Joon dari alamat yang ia dapat. Tapi ia kebingungan karena berada
di gang. Kemudian ia seperti pernah melewati jalan tersebut. berdasarkan
ingatannya ia menyusuri jalan.
Ada ahjumma yang
sepertinya mengenalnya. Tapi saat akan memanggilnya, ia lupa.
Sampailah Shi On ke
rumah Hyung Joon. Saat memencet bel ternyata rusak, tanpa sadar Shi On
bergumam,”ah … itu masih rusak…”kemudian Shi On tampak berfikir atas ucapannya
barusan. Ia melihat kotak surat, di dalamnya ia menemukan kunci. Dengan kunci
tersebut Shi On membuka pagar. Tapi ia tak bisa masuk rumah karena terkunci.
Shi On melihat ke dalam
rumah melalui jendela.
Di kantor, Gun Woo
memamerkan foto2 dirinya saat menang dalam kompetisi menembak. Saat Shi On
datang, Seung Ha menarik Shi On ikut melihatnya.
Saat melihatnya, Shi On
terkejut karena melihat piala yang dipegang Gun Woo sama dengan piala yang ada
di rumah Hyung Joon. Apakaih ini kompetisi menembak? Gun Woo menjawab sambil
memperagakan saat ia menembak bahwa itu adalah Kompetisi Menembak Polisi
Nasional. Kemudian Gun Wo keluar karena dipanggil Seong Chan dan Seung Ha.
Shi On bergegas mencari
informasi mengenai Kompetisi tersebut. Ada sebuah artikel yang di dalamnya
terdapat Foto Hyung Joon bersama ketua Choi saat memenangkan kompetisi
menembak. Sebelumnya Ketua Choi berkata bahwa ia tak mengenal Lee Hyung Joon,
Shi On menyedari bahwa ketua Choi telah berbohong.
Saat tiba di kantornya,
ketua Choi mengingat saat Shi On bertanya padanya mengenai Lee Hyung Joon, lalu
saat Shi On berkata bahwa ia pergi ke ruang document saat ketua Choi uga pergi
ke sana. Tampak kekhawatiran di wajah ketua Choi, ia membuka lacinya. Di sana
terdapat jam pria misterius. Setelah mengecek jam tersebut, ketua Choi mengunci
lacinya kemudian berjalan keluar.
Bersamaan ketika ketua
Choi keluar dari kantornya, Shi On yang ingin menemuinya melihatnya keluar.
Cepat2 Shi On mengikuti kepergian ketua Choi.
Ketua Choi berjalan
menuju ke sebuah gereja. Shi On di mengikuti di belakang. Tak disangka HP Shi
On bordering, dari Gun Woo. dengan cepat Shi On bersembunyi kemudian mematikan
HP nya sehingga ketua Choi tak melihatnya.
Karena Shi On tak
mengangkat HP nya Gun Woo menghubungi ketua Choi karena ingin mengajaknya
memancing besok. Tapi ketua Choi berkata
bahwa besok ia akan menghadiri pernikahan anak teman kantornya. Kemudian Gun
Woo bertanya sekarang sunbaenya ada di mana. “Aku di Gereja Yong San,”jawab
Ketua Choi. Gun Woo heran, karena ketua Choi ke sana setiap merasa down saja.
Ketua Choi menyuruh Gun
Woo berhenti mengkhawatirkannya dan bermain saja dengan ketua tim muda Yang.
Gun Woo menjawab bahwa Ketua Tim Yang pergi keluar. Ketua Choi langsung
terkejut, dia tidak di kantor? Tidak, Tapi tasnya masih ada di kantor. Jawab
Gun Woo polos.
Saat Gun Woo selesai
berbicara dengan ketua Park ia melihat artikel di computer Shi On tentang Hyung
Joon bersama ketua Park yang tadi dilihat Shi On. Gun Woo juga teringat saat
ketua Choi berkata ak mengenal Lee Hyung Joon. Kemudian bergegas pergi ke
tempat ketua Choi.
Di dalam gereja,
sepertinya ketua Choi sudah mengetahui bahwa shi On mengikutinya. Ia brjalan ke
ruang belakang altar gereja.
Shi On mengikuti ketua
Park, tapi ia khilangan sosok ketua Park. Ternyata ketua Park bersembunyi.”Apa
yang membawamu ke sini, Ketua Tim Yang?,”Tanya ketua Park dari belakang,
mengagetkan Shi On. Gun Woo tiba di Gereja Yong San. Ia berlari menaiki tangga
kearah Gereja.
Kembali ke ruang
belakang altar. Shi On menunjukan foto saat kemenangan Hyung Joon di kompetisi
menembak bersama ketua Par.”Kenapa anda mengatakan … anda tidak tahu Detective
Lee Hyung Joon?” ketua Choi menanggapinya dengan tenang,”Kau mengetahuinya pada
akhirnya.”
Flashback
2007.7.22 10:30 PM
[Six
years ago Incheon Harbor Container Loading Dock]
Ketua Choi ada di dalam
mobil sambil mengawasi kapal berbicara dengan Hyung Joon yang ada di dalam
kapal melalui walky talky. Ia menyuruh Hyung Joon segera keluar, karena merasa
ada keanehan. Tiba2 ketua Choi melihat lampu berkedip-kedip dari atas kapal. Ia
menghubungi Hyung Joon, memberitahukan bahwa sepertinya ada seseorang yang
mengirimkan sinyal dengan lampu. Hyung Joon dari seberang berkata bahwa itu
bukan apa2. Tapi ketua Choi berkata bahwa ia akan mengeceknya.
Saat udah masuk kapal,
ketua Choi menghubungi Hyung Joon bertanya keberadaannya. Tiba2 ada orang yang
menodonkan pistol ke arahnya, itu adalah Hyung Joon. Ia menyuruh ketua Choi
mengirim kapal dengan tenang. Ketua Choi menyingkirkan tangan Hyung Joon dengan
marah,”sejak kapan? Aku Tanya sejak kapan?” mungkin maksudnya sejak kapan Hyung
Joon berpihak pada para penjahat.
Hyung Joon tak
menjawab, dengan tatapan dingin menembak kaki ketua Choi. Kemudian ketua Choi
tak sadarkan diri. (emang kalau kaki ditembak bisa menyebabkan pingsan yah? Sepertinya ceritanya terbalik, yang jadi komplotan penjahat adalah ketua Choi, sedaangkan Hyung Joon ia tembak)
Ketua Choi dan Shi On
duduk di depan altar.
Ketua Choi :”In adalah
pertama kalinya aku berbicaratentangnya sejak hari itu. Aku tidak ingin
mengungkitnya sampai aku mati.”
Shi On :”Bagaimana
denganku? Apa yang aku lakukan di sana?”
Ketua Choi tidak tahu
jika Shi On ada di sana. Hanya setelah ia mendengar tentangnya dari Gun Woo. Ia
menyadari Shi On ada di tempat kejadian.
Shi On :”Setiap waktu
aku mencoba untuk menemukan apa yang terjadi hari itu, aku telah
diserang.”ketua Choi mengangguk bahwa ia mengetahuinya.”Aku tidak bisa memuka
file kasus tersebut … dan pengawas hari itu juga menghilang.”ketua Choi juga
bingung degan kejadian tersebut. Kemudian Shi On bertanya orang macam apa
Detective Lee Hyung Joon itu?
Ketua Choi menjawab
sambil terenyum,”seorang laki2 muda yang masuk ke mobilku dengan kotak kimbab…
dan berkata dia tidak tahu tugas tim pertamanya adalah duduk di kursi senapan dari
mobil penyerbuan.”ketua Choi tertawa,”tampan, dingin, dan teliti … semua orang
berkata dia telah membuatnya besar. dia seperti anak laki2 bagiku.” Ketua Choi
menghela nafas, kemudian bertanya apa hubungan Shi On dengannya? Shi On berkata
dengan lemah tidak tahu semacam apa hubungan mereka.
Ternyata sedari tadi
Gun Woo mendengar percakapan mereka dari balik dinding.
Shi On berada di ruang
penyimpanan, ia melihat tanda pengenal Hyung Joon.
Hyung Joon berdiri di
belakangnya, memandang kotak misterius kemudian berjalan menghampiri Shi On. Shi
On yang menyadari kedatangannya, menoleh.”Detective Lee Hyung Joon. Orang macam
apa kau? Aku tidak bisa percaya apapun. Apa yang aku lihat malam itu atau kau
yang berdiri di depanku. Aku benar2 tidak tahu.” Setelah mengatakan itu Shi On
berjalan keluar.
Hyung Joon hanya bisa terdiam.
Hyung Joon hanya bisa terdiam.
Di pinggir sebuah
danau. Pria mistrius masuk ke sebuah mobil. Di dalamnya ada ketua Choi. Ketua Choi
memberikan jam tangan milik pria misterius itu,”Ya, ya, ya … apakah kau baru
dalam pekerjaan ini?” kata ketua Choi marah. Si pria misterius minta maaf ambil
mengambil jamnya dari tangan ketua Choi.”Apa yang terjadi untuk memikirkan apa
yang aku katakana padamu?”
Pria misterius
:”Detective itu? Aku menyebarkan pesan. Anda akan mendengarnya segera.”
Kemudian Ketua Choi
menyuruh pria misterius itu pergi. Setelah kepergiannya ketua Choi menghela
nafas dengan berat.
Gun Woo berbicara
dengan Shi On di taman. Ia berkata bahwa ia telah mendengarnya tadi pagi.”Aku
tidak pernah membayangkan … bahwa Moon Shik sunbae di sana 6thn lalu.”kata Gun
Woo. Shi On berkata bahwa ia juga terkejut.
Gun Woo :”Kau percaya
apa yang Moon Shik sunbae, kan?” Shi On hanya menunduk bingung,”Moon Shik
sunbae-nim adalah polisi yang paling jujur yang aku tahu.”Shi On mengangguk, ia
tahu.”Kau tahu, waktu terakhir … aku tak disiplin karena menembak di tempat
kajahatan, dan mendapat sedikit goresan peluru pada keponakan ketua. Moon Shik
sunbae berkata goresan peluru tak membunuh seseorang, jadi kenapa menghalangi
masa depan laki2 muda ... lalu memiting kepala ketua. Jika bukan untuk itu, dia sudah dipromosokan ke posisi yang lebih tinggi daripada sekarang. Dia telah
melakukan apapun untuk orangnya.” (Gun Woo dimasukkan ke Lost and Found Center mungkin untuk memata-matai Shi On tuh)
Shi On bisa melihatnya. “Detective Lee Hyung Joon. Dia mencoba menolongku 2 kali. Jadi kenapa dia muncul di depanku? Apa yang Moon Shik sunbae katakana … apakah itu benar2 semuanya? Aku di sana … benar2 di sana. Tidakkah aneh ia tak melihatku?” (semoga Shi On ak langsung mempercayai ketua Choi yah)
Gun Woo meninggikan
suaranya,”Daripada pria yang mati yang kau tidak tahu dengan baik … aku bisa
percaya Moon Shik sunbae 100 kali lebih. Bukankah itu apa yang disebut rekan
kerja? Well … apakah wajahnya (Shi On) seorang yang membawa bahaya kematian
atau tidak … apakah seseorang khawatir tentangnya atau tidak … dia bermain agen
rahasia oleh dirinya sendiri. ” Gun Woo tahu Shi On mengkhawatirkannya karena
ia bisa dalam bahaya,”Aku yang bodoh khawatir setiap waktu aku tiadak bisa
menjangkaumu atau melihatmu. Moon Shik sunbae adalah … seperti ayah bagiku. Meskipun
jika itu kau … terasa tak enak untuk mendengar bahwa kau meragukannya dan
menganggapnya seorang criminal. Aku pergi.”Gun Woo pergi dengan perasaan marah.
Shi On menghela nafas,
ia juga benar2 berharap seperti itu.
Seong Chan ke tempat
Hee Bin. Walau terlihat kesal, Hee Bin memaksakan tersenyum pada “pelanggan”. Seong
Chan tersenyum ia ingin tahu sesuatu,”Apa yang kau (Hee Bin) lakukan besok
(minggu)?”
Hee Bin :”Aku punya
rencana. Sebuah kencan buta.”Senyuman Seong Chan langsung menghilang tak
percaya,”Seong Chan, berapa umurmu? Aku tak suka pria lebih muda.”
Seong Chan patah hati,
meninggikan suarnya menjawab dengan terbata-bata,”Hey, aku juga tak suka wanita
tua!” Hee Bin tenang mendengarnya, lalu menyuruh Seong Chan pergi. seong Chan
pergi dengan kesal.
Seong Chan yang patah hati menemui Gun
Woo yang sedang minum di sebuah kafe dengan kesal. Gun Woo heran karena Seong
Chan senang tentang liburnnya … dan akhirnya berkata padanya keluar pada kencannya?
Seong Chan tampak
kesal, kemudian meminum minuman Gun Woo sampai habis. Gun Woo meminta tambah
beernya. Seong Chan juga meminta ayam agar perasaannya bisa lebih baik. Akhirnya
Seong Chan dan Gun Woo mabuk.
Seong Chan :”Sejujurnya,
itu adalah kerugianku, bukan dia. Aku lebih muda darinya!”
Gun Woo :”Kau benar! Apakah
usia semacam hukuman?”
SC :”Dan dia seorang
yang dingin.”
GW :”Itu kenapa di
tidak mempunyai pacar di usianya.”
SC :”Apakah kau …
membicarakan tentang Ketua Tim Yang sekarang?”
GW :”Apakah ada yang
lain wanita yang keras kepala seperti Keyua Tim Yang?”
Seong Chan mulai
menggoda Gun Woo,”Inspector Cha. Kau suka Ketua Tim Yang.”Gun Woo langsung
tersedak minumannya, mwo? Bukan apa2 jawab Seong Chan. Lalu mereka bersulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar