EPISODE 4
Kembali saat Shi On
terkejut melihat wajah jaksa Park tampak sekilas berubah menjadi hantu wanita,
saat Shi On melihat ke samping ia melihat hamtu wanita itu tak mempunyai kaki
menangis sambil menatap jaksa Park.
Saat keluar dari ruang forensic
Gun Woo ngomel kesal karena sikap jaksa Park. Dia mengatakan pda Shi On bhwa
tunangan jaksa Parrk lari hari sebelum pernikahan mereka.
Di kantor Shi On
mencari tahu mengenai jaksa Park. Saat membuka undangan pernikahan jaksa Park
ia melihat foto jaksa Park bersama tunangannya, ternyata hantu wanita itu
adalah tunangan jaksa Park yang dikabarkan melarikan diri.
Saat Gun Woo masuk, Shi
On meminta agar Gun Woo bergabung dengan tim investigasi (tim jaksa Park).
Karena telah banyak berpengalaman dalam tim detektif. Dan juga dia satu2nya
yang mengetahui kasus itu (potongan tubuh yang telah ditemukan). Serta karena
Gun Woo tak suka ekerja bersamanya. Jika Gun Woo melakukan tugas dengan baik,
dia bisa ditugaskan ke tim lain. Tentu saja Gun Woo senang mendengarnya.
Sebelum pergi Shi On menyuruh Gun Woo tetap mengawasi jaksa Park Woong Joon.
Jika sesuatu terjadi, Gun Woo harus memanggil Shi On. Gun Woo mengiyakan saja.
Saat Gun Woo bersama
ketua Choi ia mengetahui bahwa permintaan dari pertolongan investigasi datang
dari markas besar dan Shi On yang memberi rekomendasi kuat pada Gun Woo utuk pekerjaan itu. Setelah mendengar itu Gun Woo mengingat perkataannya yang kasar
pada Shi On saat di ruang penyimpanan. Dia tampak menyesal.
Joint Investigation
Team at the Policy Agency
Inspektur Lee sedang
menjelaskan hasil investigasinya pada jaksa Park, disan juga ada Gun Woo dan
yang lainnya sedang mencatat hasil yang diberitahukan. Diketahui bahwa tangan
dan kaki yang telah ditemukan merupakan potongan tubuh yang sama. Mereka
menyimpulkan bahwa pelaku mengetahui betul lokasi pembuangan bagian tubuh itu
atau telah mengamati untuk waktu yang lama. Karena area itu mudah untuk
pembusukan tapi susah untuk orang menemukan sampai radius 10 km. Salah satu
petugas mengatakan bahwa ditemukan koper yang ditemukan di dekat tempat sampah
area pembangunan. Jaringan kulit telah ditemukan.
Gun Woo yang akan
berjalan pergi menghentikan langkahnya melihat gambar koper yang telah
ditemukan. Dia teringat bahwa koper itu yang diambil pria gelandangan dari Lost
and Found Center, lalu … ada bagian tubuh di dalamnya?. Jaksa Park kesal karena
Gun Woo menyimpulakan hal itu seenaknya, karena tidak ada nama yang tertulis di
koper itu, itu koper yang biasa. Bagaimana Gun Woo bisa yakin? Jaksa Park
menyuruh Gun Woo jangan main2. Tentu saja Gun Woo kesal dibuatnya.
Shi On datang ke rumah
ibu tunangan jaksa Park. Sang ibu berkata bahwa anaknya tak seburuk yang telah
diberitakan bahwa putrinya melarikan diri dengan pria lain. Dan juga putrinya
mempunyai asma yang buruk. Ibu berharap Shi On bisa menemukan anaknya yang
menghilang.
Gun Woo mencari
gelandangan yang mengambil koper dari Loast and Found Center. Dia meminta
sketsa wajah orang yang menyuruh mengambil koper tersebut.
Gun Woo memperlihatkan
sketsa pria itu pada jaksa Park
dan Inspektur Lee. Jaksa Park memarahi Gun Woo karena melakukan sesuatu hanya
dari perkataan gelandangan dan tak ada bukti, itu akan mengganggu investigasi
mereka dengan pernyataan tak mendasar. Serta mungkin saja koper itu mungkin
bukan koper yang sama. Jaksa menyuruh inspektur Lee menangkap laki2 gelandangan
itu dan mendapatkan CCTV dalam radius 3 blok di mana hari itu terjadi. Gun Woo
hanya menghela nafas kesal karena diabaikan.
Shi On mendatangi rumah
jaksa Park. Jaksa Park yang baru pulang melihatnya sedang berbicara dengan
satpam. Dia bertanya apa yang dilakukan Shi On. Seorang detektif datang ke
rumah jaksa untuk Investigasi?. Shi On datang berhubungan dengan menghilangnya Jang
Yeon Hee, tunangan jaksa Park/si hantu wanita. Jaksa Park marah karena
Shi On tak tahu apapun untuk berkata seperti itu. Jika Shi On berada
disekitarnya lagi, dia tidak akan membiarkannya sendiri.
Gun Woo menunggu
kepulangan Shi On di depan rumahnya. Saat melihat Shi On, Gun Woo langsung
menghampirinya. Dia bertanya bagaimana Shi On tahu ada bagian tubuh di dalam
koper yang pria gelandangan itu ambil. Kemudian, Shi On pergi ke bukit tanpa
tahu apapun? Shi On membenarkan bahwa ia pergi tanpa tahu apapun.
Gun Woo :”Aku mendapat
‘tak cukup bukti’ setelah pergi sampai sepatuku berkeringat, tapi seseorang
hanya berjalan dan bagian tubuh keluar dimanapun mereka berada.”
Shi On :”Ak meminta
memindahkanmu pada manajer, jadi tunggulah sedikit lagi.”
“Jika kau mengirimku
pergi, apakah itu akan berakhir?”
“Bukankah meninggalkan
timk yang kau inginkan?”
“Apakah kita dalam satu
tim?” (karena Gun Woo merasa Shi On bekerja sendiri dan tak memberitahukan
bagaimana Shi On tahu tentang kasus yang telah terjadi)
Shi On tak menjawab,
hanya menyuruh Gun Woo pulang karena sudah malam.
Saat Shi On masuk ke
dalam rumah, tiba2 lampu mati. Kemudian ada seorang pria yang membekap mulutnya
dari belakang. Shi On berusaha melepaskan diri lalu menginjak kaki pria
tersebut memuat ia melepaskan Shi On. Dengan berani Shi On memukul pria itu,
melempar barang2 di dekatnya ke arah pria tersebut.
Gun Woo yang akan masuk
ke mobilnya, langsung berlari ke dalam rumah Shi On setelah mendengar suara
dari dalam.
Ternyata ada 2 pria
yang masuk ke dalam rumah. salah satunya berhasil membekap Shi On, sedangkan
yang satunya mengambil vas untuk memukul Shi On. Saat itulah Gun Woo masuk ke
dalam rumah. Ia berkeahi dengan 2 penyusup tersebut. saat Gun Woo sedang
menghajar salah satu dari penyusup tersebut, dari belakang pria satunya hendak
menusuk Gun Woo dengan pisau yang dimilikinya. Shi On yang melihatnya langsung
menghalangi pria tersebut. hingga ia terlempar ke sofa. Gun Woo yang melihatnya
berusaha melawan pria yang membawa pisau dengan sebuah remot. Karena merasa
taka man kedua penyusup itu mearikan diri dengan mobil yang diparkir di depan
rumah Shi On.
Gun Woo dan Shi On
keluar mengejarnya. Saat melihat Shi On, Gun Woo melihat bahwa lengan Shi On
berdarah. Dia memarhinya karena Shi On keluar dengan luka seperti itu. Lalu
menggandeng tangan Shi On masuk ke dalam rumah untuk mengobati lukanya.
Shi On menyuruh Gun Woo
pulang setelah mengobati lukanya. Tapi bukannya pulang Gun Woo malah beraring
di sofa. Karena mungkin saja penyusup tadi kembai lagi, jadi ia wajib
berjaga-jaga. Shi On tak bisa berbuat apa2. Dia melemparkan selimut kepada Gun
Woo.
Gun Woo kemudian
bangkit dari tidurnya, ngomel2 karena satpam yang lali menjalankan tugas dan
juga jendela dan pintu Shi On yang sangat tua. Apa Shi On hanya berkata ‘Selamat datang semua orang’! Shi On
diam saja mendengar ocehan Gun Woo. gun Woo bertanya soal ortu Shi On. Dengan
santai Shi On menjawab bahwa kedua ortunya sudah meninggal dan ia tak punya
saudara. Gun Woo teriam mendengarnya, kemudian bertanya kapan ortu Shi On
meninggal? Shi On meihat kea rah Gun Woo, itu terjadi saat hari kelulusan SMP.
Gun Woo marah pada penyusup tersebut karena berani mencuri dari rumah seorang
detektif markas besar dan akan menangkap mereka. Tiba2 Shi On menyebut
nama jaksa Park Woong Joon. Gun Woo tak mengerti. Shi On menjelaskan bahwa
korban dalam kasus ini adalah tunangan jaksa Park. Tentu saja Gun Woo tak
percaya, karena yang ia ketahui adalah tunangannya melarikn diri. Gun Woo yang
bingung lebih memilih tidur.
Di kamarnya Shi On
gelisah. Dia kembali mengingat saat hantu Yeon Hee menangis sambil menatap
jaksa Park dan soal ancaman jaksa Park padanya.
Jaksa Park sedang
melihat pesan terakhir yang dikirim Yeon Hee padanya bahwa tunangannya ingin
mengakhiri hubungan mereka karena lelah dan menyuruh jaksa Park jangan
melihatnya lagi. Dengan marah jaksa Park melempar foto dirinya bersama Yeon
Hee.
Pagi harinya, Shi On
mendatangi jaksa Park yang sedang lari pagi. Dia bertanya soal penyusup yang
masuk ke rumahnya apa jaksa Park juga melakukan hal yang sama pada Jang Yeon
Hee?
Jaksa Park marah, ia
mencengkeram baju Shi On menyuruh jangan membawa-bawa namanya (Yeon Hee) di
depannya! Shi On tak gentar, ia bertanya untuk terakhir kalinya. Apa dia
membunuh Jang Yeon Hee? Jaksa Park terkejut mendengarnya.
Saat pulang, Shi On tak
melihat Gun Woo. ia hanya melihat pistol dan sebuah pesan. Gun Woo menyuruh Shi
On menggunakan nya untuk menjaga diri sampai rumahnya diperbaiki. P.S. jangan tembak. Shi On menarik pelatuk
pistol tersebut, ternyata itu sebuah korek api pistol milik Gun Woo. Shi On
tersenyum.
Traffic
Control Surceillance Center
Gun Woo dan kepala Choi
pergi ke pusat kamera pengawas. Gun Woo ingin tahu orang yang telah menyusup ke
rumah Shi On melalui kamera yang ada di dekat rumah Shi On. Dia ingin
menangkapnya sendiri. Setelah menemukan plat nomer mobil tersebut, ia meminta
ketua Choi mengirim alamat pemiliknya.
Seong Chan mengirim
pesan pada Hee Bin/shaman untuk mengajaknya ketemuan. Mereka akan bertemu hari
minggu.
Hotel
Massage Salon
Shi On mendatangi salon
yang sering didatangi Yeon Hee. Dia bertanya dengan salah satu wanita petugas
salon apa ada yang berbeda dari Yeon Hee saat terakhir ia datang ke sana. Si
petugas wanita itu mengatakan bahwa biasanya Yeon Hee datang dengan
tunangannya, tapi hari itu ia datang sendiri. Serta, beberapa nyonya datang
saat selesai dan mereka pergi bersama. Seorang nyonya setengah baya, dia
menunggu di luar. Dia mempunyai style yang bagus, mungkin dia ibu pengantin.
Saat Shi On naik lift
keluar salon, tiba2 lampu lift berkedip-kedip lalu mati. Saat lampu menyala
kembali dia melihat hantu Yeon Hee yang tampak kepanasan, Shi On yang terkejut
merasakan panas yang ditimbulkan hantu Yeon Hee. Lampu mati lagi sebentar, lalu
saat menyala hantu itu menghilang.
Gun Woo mendatangi
alamat pemilik mobil, tapi di dalamnya tak ada siapa2 dan ruangannya tampak
berantakan. Gun Woo menghubungi ketua Choi untuk mencari alamat yang benar.
Saat berjalan masuk ke kantor, Shi On memikirkan apa yang sebenarnya terjadi pada hantu Yeon Hee. Ia teringat bahwa saat bagian tubuh
Yeon Hee berada di tempat dingin, hantu Yeon Hee juga menjadi kedinginan. Jadi,
jika hantu Yeon Hee merasa kepanasan berarti saat ini bagian tubuh yang lain
berada di tempat yang panas.
Saat berjalan Shi On
melihat hantu Yeon Hee yang tampak kepanasan. Dia bertanya apa yang sebenarnya
terjadi padanya?.
Hantu Yeon Hee berjalan
dengan wajah sedih. Shi On mengikuti kemana dia pergi.
Shi On mengikuti hantu
Yeon Hee sampai ke gedung pembakaran jenazah. Dia langsung bergegas masuk ke
dalam. Di tempat lain, Gun Woo mendapat telephone lokasi tersangka.
Shi On menyusuri gedung
mencari tahu di mana tubuh Yeon Hee.
Gun Woo juga baru
datang ke tempat kemasi bersama para polisi.
Shi On masuk ke sebuah
ruangan yang ia curigai tempat tubuh Yeon Hee akan dibakar. Ia menyuruh petugas
pembakaran menghentikan membakar mayat. Laki2 yang mengaku sebagai kakak
jenazah marah atas tindakan Shi On. Shi On meminta bukti. Si pria mengambil
surat dari jasnya, dan saat itulah Shi On melihat pisau yang terselib di saku
celana pria tersebut.
Saat Shi On melihat
surat pernyataan keluarga jenazah, pelan2 ia mengambil korek pistol di tasnya.
Saat Shi On meminta ID Card pada pria tersebut, pria itu marah merebut surat
pernyataan dari tangan Shi On. Lalu berteriak pada petugas pembakaran
mempercepat mengkremasi jenazah terebut. Shi On berteriak melarangnya.
Pria itu mengarahkan
pisaunya ke arah Shi On, dengan cepat Shi On menodongkan pistolnya pada si
pria. Gun Woo datang sambil berlari memanggil Shi On.
Gun Woo mengeluarkan
tongkat untuk melawan pria tersebut. dengan cepat pria itu dapat diumpuhkan dan
kemudian ditangkap oleh polisi.
Jenazah yang akan dibakar
dibawa masuk ke ambulance. Shi On pergi dengan mobil Gun Woo.
Di dalam mobil Gun Woo
menyimpulkan kejadian yang telah terjadi. Tersangka adalah salah satu yang
membuang tubuh dan dia adalah pencuri yang datang ke tempat Shi On. Dia
mengubur tangan di bukit dan datang di belakang Shi On lalu Gun Woo pergi ke
kantornya setelah mendapat alamat dari Choi sunbae. Dan inspektur Lee menemukan
pria itu adaah pria yang sama. Gun Woo bingung memikirkannya. Dia bertnya
kenapa Shi On bia tahu untuk datang ke gedung kremasi?
Shi On berkata dengan
lesu bahwa rumit untuk dijelaskan. Gun Woo bertanya kenapa dengan wajah Shi On,
mereka kan sudah menangkap penjahatnya. Shi On berkata semua belum berakhir.
Gun Woo mengerti, itu soal jaksa Park Woong Joon yang masih disangka seorang
penjahat dan korban adalah tunangannya?. Mereka belum mengidentifikasi tubuh
itu, jadi bagaima Shi On tahu siapa korban?
National Forensic
Service
Gun Woo datang untuk
mengetahui hasil otopsi. Giginya tidak rusak, jadi mereka menemukan catatan giginya.
Namanya Jang Yeon Hee. Ketika di cek identitasnya, mereka menemukan foto
undangan pernikahan jaksa Park.
Gun Woo yang melihatnya
terkejut. Dia teringat perkataan Shi On bahwa korban adalah tunangan jaksa
Park.
Gun Woo dan Shi On
melihat jalannya interogasi yang diakukan jaksa Park pada tersangka.
Dengan marah jaksa Park
mencengkeram kerah baju pria itu mendorongnya sampai ke dinding. Dia bertanya
siapa yang telah membunuh Yeon Hee. Pria itu menjawab bahwa dia tidak
membunuhnya, saat ia dia sampai di sana dia (Yeon Hee) sudah meninggal. Jaksa
Park melepaskan cenkeramnya, dengan mengatur emosinya ia menyuruh pria itu
memberinya alamat dia mana ia pergi (saat menemukan mayat Yeon Hee). Dengan
terbata-bata pria itu menjawab, Metro Terrace, Dogok-dong, Gangnam-gu, Seoul.
Setelah mendengarnya jaksa Park Langsung terkejut, berarti … klien adalah …
Inspektur Lee
menginterogasi orang yang telah membunuh Yeon Hee. Jaksa Park, Shi On dan Gun
Woo melihat interogasi tersebut.
Ternyata pembunuhnya adalah
ibu jaksa Park. Dengan menangis ibu jaksa Park berkata bahwa ia tak tahu itu
akan terjadi terlalu jauh.
Dengan marah jaksa Park
masuk ke ruang interogasi. Inspektur Lee meninggalkan mereka berdua. Dengan
berurai air mata jaksa Park bertanya, kau tidak tahu itu akan terjadi begitu
jauh? Dan kau masih menyebut dirimu manusia, ibu? Bagaimana bisa kau melakukan
ini padaku? Eottoke, eottoke? Jaksa Park yang marah menggebrak meja dengan
menangis. Sang ibu hanya bisa menangis.
Fashback
Ibu :”Aku tidak menyukainya
dari awal. Aku bekerja sangat keras memBesarkan anakku.”
Yeon Hee berada di
mobil bersama ibu jaksa Park. Ibu memberikan foto2 saat Yeon Hee berbelanja
bersama ibunya. Iu jaksa Park bertanya dari mana Yeon Hee mendapatkan uang
untuk membeli baju di tempat seperti itu? Apakah kau mendapat uang dari Woong
Jin? Aku tidak mengharapkan banyak mas kawin/ mahar, tapi kau paling tidak
seharusnya tahu tempatmu. Yeon Hee hanya menunduk mendengar penghinaan ibu
jaksa Park padanya. Tapi saat ibu jaksa Park menghina ibunya, ia jadi marah,
mengatakan bahwa ortunya tak pernah mengambil keuntungan dari orang lain.
Ibu jaksa Park marah langsung
menampar Yeon Hee dengan keras. Yeon Hee menangis dalam diam, lalu ada SMS
masuk di HPnya yang ada di dalam tas, Yeon Hee melihat bahwa itu SMS dari
jaksa Park. Ibu jaksa Park tak suka melihatnya, lalu membuang tas Yeon Hee
keluar dari jendela mobil.
Asma Yeon Hee kambuh,
dengan terbata-bata ia meminta tasnya. Ibu jaksa Park ketakutan melihatnya, dia
buru2 keuar mencari obat dalam tas Yeon Hee.
Saat akan menyerahkan
obat, tiba2 ibu termenung. Dia mengurungkan niatnya untuk memberikan obat
tersebut.
Asma Yeon Hee semakin
parah, dia berusaha keluar untuk mengambil obatnya. Ibu hanya terdiam
melihatnya saja dengan obat di tangannya. Sampai akhirnya Yeon Hee meninggal
dunia. Ibu yang panic mengusapkan-usapkan obat asma yang tadi ia pegang pada
bajunya untuk menghilangkan sidik jarinya. Ibu menghubungi tuan
Park , menyuruhnya datang.
Tuan Park memasukkan
jenazah Yeon Hee ke bagasi mobilnya, jika ibu mengirim uang padanya, ia akan
menanganinya segera.
Ibu mengirim SMS pada
jaksa Park dengan Hp Yeon Hee, bahwa dia membatalkan pertunangannya. Jadi yang
mengirim SMS adalah ibu bukan Yeon Hee.
“gadis yang mati tidak
bisa kembali hidup, jadi aku berharap dia menghilang dari hidupku.”
Flashback End
JAksa Park membuat surat
pengunduran diri di kamarnya. Lalu dia menghela nafas melihat foto dirinya dan
Yeon Hee yang kemarin ia lempar hingga bingkainya retak. Dia meminta maaf
karena menyalahkan Yeon Hee tanpa mempercayainya. Serta karena ia tak bisa
menjaganya sampai akhir. Mianhe Yeon Hee ah … jaksa menangis, dia merasa sangat
bersalah.
Shi On bertemu ketua
Choi di seBuah kafe untuk berterima kasih atas bantuannya. Ketua Choi bertanya
kenapa Shi On mengirim Gun Woo ke tim investigasi? Ia meminta agar Shi On
berhubungan baik dengan Gun Woo. shi On berkata bahwa setelah kasus ini
berakhir, kepindahan Gun Woo akan diputuskan. Ketua Choi menghea nafas, dia berfikir
pasti Gun Woo akan sakit jika Ia dikirim pergi. sebenarnya Gun Woo benar2
hangat di dalam hatinya. Shi On tersenyum mendengarnya.
Shi On berkata bahwa
walau belum lama, tapi detectif Choi terlihat sangat familiar. Dia merasa
pernah bertemu denganya di suatu tempat. Detektif Choi tertawa,
ia banyak mendengar seperti itu. Karena wajahnya pasaran. Ia bercanda bahwa
wajahnya seperti raja dalam drama. Mereka tertawa bersama. Hehehe …
Jaksa Prk bertemu
dengan Shi On dan Gun Woo di depan kantor setelah menyerahkan surat pengunduran
diri. ia minta maaf dan berterima kasih atas semuanya. Shi On juga minta maaf
karena telah mencurigainya. Jaksa Park tak mempermasalahkannya. Shi On yakin
bahwa Yeon Hee telah memaafkan semua orang sekarang. Jaksa Park tersenyum. Gun
Woo berharap jaksa Park kembli, karena ia senang bekerja dengannya. Jaksa Park
menunduk mengucapkan salam perpisahan diikuti Shi On dan Gun Woo.
Saat jaksa Park
berjalan, hantu Yeon Hee mengikutinya sambil menggandengan tangan Jaksa Park. Lalu menoleh ke arah Shi On dengan terenyum tanda terima kasih. Shi On tersenyum melihatnya.
Gun Woo heran apa yang
dilihat Shi On? Dia dengar dari Moon Shik sunbae. Shi On adalah orang yang
meminta tim investigasi menerimanya. Kenapa kau melakukannya?
Shi On :”Kau berkata
kau tidak ingin terlibat denganku.”
“tapi kita masih
terlibat.”
“Jadi akan ada seorang
yang pindah segera.”
“Aku tidak akan
pergi!”kata Gun Woo. Shi On tidak mengerti. Gun Woo menjelaskan bahwa itu
karena Shi On menyembunyikan sesuatu darinya. Gun Woo menirukan saat Shi On
mengatakan bahwa korban adalah tunangan
jaksa Park Woong Joon.
Shi On kesal, meminta Gun Woo jangan bercanda dengannya.
Lalu mengjak Gun Woo pergi. Gun Woo tidak terima Shi On menghindar darinya, ia
masih penasaran dan tidak bisa mengabaikannya begitu saja. Ia akan mengikuti
Shi On sampai akhir. Shi On menantang Gun Woo.
Gun Woo dan Shi On
mencatat barang2 yang ditemukan di ruang penyimpanan. Ada salah satu kotak yang
tidak diketahui identitasnya. Saat Gun Woo mencoba membukanya, kotak itu tak
bisa dibuka.
Shi On memintanya untuk
mencoba membuka kotak tersebut. saat ia pegang seperti ada sesuatu yang
berusaha keluar dari dalam kotak. Tiba2 Shi On merasakan sakit di kepalanya.
Gun Woo yang khawatir menyuruhnya pulang, dia yang akan menyelesaikannya.
Pagi harinya, saat Shi
On masuk ke kantor ia berpapasan dengan seorang pria. Ia hanya memandang pria
tersebut sebentar. Tapi langkahnya terhenti, ia menoleh pada pria tersebut. ia
hanya melihat punggung pria itu yang berjalan keluar. Shi On yang tak merasa
mengenalnya hanya berjalan pergi begitu saja.
Saat Shi On sudah
pergi, pria itu menoleh ke arah Shi On. Ia adalah Lee Hyung Joo (Kim Jae Wook),
polisi sekaligus kekasih Shi On yang tewas ditembak pada episode pertama.
Makasih mba untk sinopsisnya. Dilanjutin ya mba.
BalasHapus